Organ kewanitaan seperti miss v merupakan rumah bagi beragam spesies mikroba, salah satunya jamur ragi yang bernama Candida albicans. Kalau kamu nggak menjaga kebersihan reproduksi dengan baik, hal ini lama-lama dapat menyebabkan infeksi jamur pada dinding vagina.
Yuk, kenali apa aja gejala dan cara mengatasinya!
Gejala infeksi jamur vagina
Infeksi vagina nggak cuma bisa mengalami infeksi akibat bakteri, tapi juga jamur ragi. Bahkan, kondisi yang juga dikenal sebagai kandidiasis ini umum banget dan tercatat dialami oleh lebih dari satu juta wanita di seluruh dunia. Wah, ngeri juga, ya?
Infeksi jamur pada dinding vagina dapat menyebabkan gejala khas berupa rasa gatal di sekitar area kewanitaan. Area ini mungkin juga bakal tampak kemerahan dan bengkak karena meradang atau sering digaruk.
Selain gejala tersebut, keluhan lainnya yang sering muncul yaitu:
- keputihan kental berwarna putih dengan tekstur mirip keju cottage,
- panas atau nyeri saat buang air kecil, dan
- kulit miss v lecet atau tampak pecah-pecah karena sering digaruk.
Kalau kamu mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ya, Charm Girls! Soalnya, dokter perlu mencari tahu penyebab gejala yang kamu alami supaya kamu bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
Penyebab infeksi jamur vagina
Spesies jamur Candida albicans secara alamiah hidup di dalam vagina dan jumlahnya dikontrol oleh bakteri Lactobacillus. Kalau keseimbangan jumlah mikroba dalam vagina terganggu, bakteri Lactobacillus juga nggak akan bisa bekerja dengan baik.
Hal tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan jamur yang nggak terkendali sehingga terjadilah infeksi jamur pada dinding vagina. Infeksi muncul saat jamur yang jumlahnya terlalu banyak menembus lapisan sel vagina yang lebih dalam.
Berikut ini berbagai faktor dan kondisi yang bisa mengganggu keseimbangan mikroba di dalam vagina.
- Konsumsi antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih. Meski ampuh banget melawan infeksi, antibiotik bisa membunuh bakteri Lactobacillus yang berguna.
- Gangguan keseimbangan hormon menjelang menstruasi.
- Stres yang berkepanjangan.
- Penyakit atau kondisi yang membuat sistem imun kamu jadi lemah.
- Kehamilan.
Cara mengatasi infeksi jamur vagina
Infeksi jamur pada dinding vagina yang ringan sering kali sembuh dengan sendirinya, tapi kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi berupa iritasi kulit atau peradangan di sekitar area kewanitaan.
Cara terbaik buat mengatasinya yaitu dengan berobat ke dokter. Dokter bakal memberi resep obat menurut jenis jamur penyebab infeksi dan tingkat keparahannya. Obat yang digunakan mungkin berbentuk krim, salep, atau tablet.
Selagi menjalani pengobatan, kamu juga bisa mengurangi gejala infeksi jamur vagina dengan beberapa cara rumahan, seperti:
- mengonsumsi makanan mengandung probiotik (bakteri baik) seperti yoghurt,
- makan bawang putih dan buah tinggi vitamin C, atau
- mengoleskan minyak kelapa murni atau krim tea tree oil ke area miss v.
Meski bermanfaat, perlu diingat kalau cara-cara alami di atas cuma mengurangi gejala, bukan menghilangkan infeksi sepenuhnya. Kamu juga sebaiknya berkonsultasi ke dulu dokter sebelum mengoleskan bahan-bahan alami apa pun ke area miss v.
Satu lagi yang nggak boleh ketinggalan adalah menjaga kebersihan area kewanitaan dengan cara yang benar. Ingat kalau vagina bisa membersihkan dirinya sendiri? Jadi, cukup bersihkan vagina dengan air hangat tanpa sabun atau bahan kimia lainnya.
Sabun mandi, sabun kewanitaan, dan bahan kimia dalam cairan pembersih malah bisa mengganggu keseimbangan jumlah bakteri miss v. Akibatnya, bakteri baik justru mati dan jamur candida tumbuh secara tidak terkendali.
Jadi, yuk, mulai lebih peka dengan kebersihan dan kesehatan miss v dari sekarang!
Baca Juga Disini :
