PMS sering terjadi pada perempuan menjelang haid. Kondisi ini biasanya diikuti gejala seperti jerawatan, mood yang berubah-ubah, serta sakit di perut bagian bawah.
Namun, jika PMS yang kamu alami sudah parah banget, mungkin itu adalah tanda dari masalah kesehatan yang disebut premenstrual dysphoric disorder (PMDD).
Apa itu PMDD?
Premenstrual dysphoric disorder atau disebut PMDD adalah alias gangguan disforik pramenstruasi merupakan gejala PMS yang sangat parah. PMS dan PMDD mempunyai gejala yang hampir sama, tapi biasanya penderita PMDD memiliki gejala yang lebih ekstrem.
PMDD biasanya muncul sepuluh hari sebelum menstruasi. Gejalanya jauh lebih berat dari PMS hingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan perlu ditangani secara medis.
Beda PMDD dengan PMS biasa
PMS dan PMDD sama-sama merupakan gangguan yang dialami perempuan menjelang menstruasi. Sekilas terlihat sama, tapi yang menjadi pembeda antara keduanya adalah gejala dan penanganannya.
PMS memiliki gejala yang lebih ringan dan umum, seperti:
- mood berubah-ubah,
- sakit di area pinggang,
- payudara terasa membengkak,
- perut kembung, dan
- tidak bersemangat.
Namun, buat penderita PMDD, berbagai gejala tersebut diperparah sama hal-hal yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari atau hubungan dengan orang terdekat, seperti:
- Depresi,
- rasa cemas yang berlebihan,
- perubahan mood yang ekstrem,
- perasaan putus asa, dan
- gangguan tidur.
Maka dari itu, penanganan untuk premenstrual dysphoric disorder beda dengan PMS ringan yang bisa diatasi dengan berolahraga dan mengubah pola hidup.
Orang yang mengalami gejala PMS parah bakal diberikan suplemen gizi dan mungkin juga diresepkan obat antidepresan SSRI buat mengurangi gejala yang mempengaruhi suasana hati.
Penyebab PMDD
Penyebab PMDD sendiri masih belum diketahui dengan pasti. Namun, banyak ilmuwan menduga kalau depresi dan kecemasan adalah beberapa contoh penyebab dasar dari gangguan tersebut.
Selain itu, penyebab lain yang mungkin juga berkaitan yaitu perubahan hormon ketika menstruasi. Perubahan hormon estrogen dan progesteron nggak cuma mempengaruhi kondisi fisik, tapi juga bisa memperburuk suasana hati.
Ada pula penelitian tentang penyebab PMDD yang mengatakan bahwa wanita dengan gangguan ini mungkin mengalami perubahan genetik. Perubahan genetik tersebut bikin sel tubuh jadi bereaksi secara berlebihan terhadap hormon estrogen dan progesteron.
Meski begitu, sejauh ini PMDD hanya memengaruhi sekitar 5% perempuan di seluruh dunia. Bisa aja ada faktor-faktor yang lain belum terungkap oleh penelitian. Apa pun itu, yang jelas PMDD adalah kondisi yang berpengaruh besar sama perempuan.
Cara mengatasi PMDD buat para remaja
Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) merupakan kondisi yang lebih serius daripada PMS sehingga orang-orang yang mengalami kondisi ini perlu perawatan medis. Itulah kenapa kamu perlu kenal gejalanya, Charm Girls!
Masih belum diketahui apakah orang-orang dengan PMDD bisa sembuh sepenuhnya, berikut ini beberapa cara yang bisa bantu kamu mengatasi gejalanya.
1. Makan makanan sehat
Makanan tinggi protein seperti ikan, susu, telur, dan daging dipercaya bisa mengurangi gejala PMS yang parah. Begitu juga karbohidrat sehat seperti nasi, oat, pisang, dan ubi. Jangan lupa, kurangi makanan tinggi gula, garam, kafein, serta alkohol.
2. Berolahraga secara rutin
Olahraga rutin bisa bantu mengurangi nyeri haid dan gejala PMS lainnya. Nggak cuma itu, olahraga juga bisa bikin suasana hati jadi lebih baik. Kalau kamu mau mulai rutin olahraga, awali dulu aja dengan yang ringan seperti jalan kaki, jogging, dan berenang.
3. Mengelola stres dengan baik
Ketika kamu stres, tubuh akan memproduksi hormon-hormon yang dapat mempengaruhi suasana hati dan bikin mood jadi jelek. Sebaliknya, jika stres bisa dikelola dengan baik, dampaknya juga baik untuk membantu mengurangi gejala PMDD.
4. Mengganti produk kewanitaan
Usut punya usut, produk kewanitaan kayak pembalut dan pantyliner ternyata bisa bantu mengurangi gejala PMDD atau malah memperburuknya. Sesekali, coba pakai produk alami yang berbahan lembut atau punya kandungan herbal, seperti daun sirih.
Selain itu, kamu juga bisa beralih memakai pembalut bebas klorin dengan daya serap maksimal. Mulai dari pembalut daun sirih, pembalut malam, hingga pantyliner, Charm berkomitmen memberikan produk-produk terbaik, khususnya untuk para remaja.
Cara mengatasi PMDD tentunya berbeda untuk tiap orang, tergantung gejala yang dialami. Namun, dengan gaya hidup sehat dan pengobatan sesuai anjuran dokter, kamu tetap bisa kok, menjalani masa remaja dengan nyaman!
Baca Juga Disini :
Mengenal Warna Warni Darah Menstruasi
Gejala Menstruasi Sebelum dan Sesudah Kenali Perbedaannya