Beberapa orang mungkin suka membersihkan area sekitar miss v. Soalnya, kebiasaan ini memang memberikan kesan segar, bersih, dan “kesat” seperti saat kita habis mandi. Bahkan, nggak sedikit yang menggunakan sabun atau produk pembersih kewanitaan.
Sayangnya, hal ini bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi remaja yang belum tahu bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Salah-salah, produk pembersih kewanitaan yang digunakan bisa berbahaya bagi miss v yang sensitif.
Nah, sebelum kamu memilih sembarang produk untuk membersihkan vagina, yuk, kita bahas gimana cara membersihkan vagina yang tepat dan produk apa yang bisa kamu gunakan dengan aman.
Terlalu sering bersih-bersih miss v juga nggak baik
Mungkin karena kita sering bersih-bersih seluruh badan, kita jadi berpikir, apakah miss v perlu dibersihkan juga? Jawabannya, ya. Namun, cara membersihkannya tentu harus benar ya, Charm Girls!
Vagina merupakan salah satu bagian tubuh yang paling rentan mengalami infeksi. Area sensitif ini dapat dimasuki oleh bakteri, virus, dan jamur yang merugikan. Kalau udah terjadi infeksi, gejalanya antara lain gatal-gatal, keputihan yang nggak wajar, dan nyeri saat buang air kecil.
Terus, bagaimana cara menjaga kesehatan alat reproduksi yang satu ini, terutama pada masa pubertas? Kamu boleh membersihkan vagina setiap hari, tapi cukup dengan air bersuhu suam-suam kuku. Artinya, nggak terlalu dingin atau pun panas.
Hindari pemakaian produk pembersih kewanitaan yang berbahaya bagi miss v. Beberapa dokter mungkin memperbolehkan pemakaian sabun berbahan lembut yang nggak mengandung pewangi.
Akan tetapi, kalau kamu nggak yakin apakah produk pembersih kewanitaan yang kamu gunakan cukup baik dan aman, sebaiknya jangan ya, Charm Girls! Cukup basuh area miss v dan sekitarnya dengan air saat kamu mandi.
Usap miss v dari arah ke belakang beberapa kali, jangan sampai sebaliknya. Pasalnya, mengusap miss v dari arah belakang ke depan bisa memindahkan bakteri dari anus ke vagina. Ini merupakan salah satu penyebab infeksi bakteri pada vagina.
Vagina ternyata bisa membersihkan diri sendiri
Alat reproduksi wanita terdiri dari beberapa bagian, termasuk vulva dan vagina. Vulva adalah alat reproduksi wanita bagian luar yang terdiri dari klitoris, labia (bibir vagina) mayora, labia minora, dan bukaan vagina.
Sementara itu, vagina merupakan alat reproduksi wanita bagian dalam yang berbentuk seperti saluran. Saat menstruasi, lapisan rahim yang luruh akan keluar dari tubuh lewat saluran ini. Begitu pun saat seseorang melahirkan, bayi akan keluar melalui vagina.
Uniknya, vagina ini ternyata bisa membersihkan dirinya sendiri lho, Charm Girls! Sel-sel yang menyusun dinding vagina bisa mengeluarkan lendir yang memiliki banyak fungsi, antara lain menjaga keseimbangan pH (asam) vagina dan menyeimbangkan populasi bakteri di dalamnya.
Betul banget, ada bakteri di dalam vagina. Sebagian di antaranya merupakan bakteri baik, tapi ada juga bakteri yang merugikan. Dalam kondisi normal, populasi bakteri baik lebih banyak sehingga bakteri jahat nggak akan mengganggu kesehatan vagina.
Lendir dari vagina yang selama ini kita kenal sebagai keputihan adalah tanda bahwa vagina sedang membersihkan dan melindungi dirinya. Jadi, kamu nggak perlu panik jika mengalami keputihan, asalkan keputihan tersebut warnanya bening atau agak putih dan kamu nggak mengalami gatal-gatal maupun gejala lainnya.
Jangan sembarang pilih produk pembersih kewanitaan
Ternyata, sudah ada beberapa penelitian yang mengungkapkan bahaya menggunakan sabun pembersih kewanitaan bagi vagina. Salah satu penelitian di Mesir pada 2013 menyebutkan bahwa kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko penyakit radang panggul.
Charm Girls, ingat kalau ada banyak bakteri baik di dalam vagina? Meskipun mampu mematikan bakteri jahat, sabun pembersih kewanitaan ternyata juga membunuh bakteri baik. Lama-kelamaan, jumlah bakteri baik bisa kalah dari bakteri jahat.
Selain itu, pemakaian produk pembersih kewanitaan secara berlebihan juga berbahaya untuk keseimbangan populasi jamur dalam vagina. Akibatnya, kamu jadi lebih berisiko terkena vaginosis bakteri (infeksi bakteri pada vagina) serta kandidiasis (infeksi jamur pada vagina).
Sabun kewanitaan yang bahannya terlalu kuat juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit vulva. Jadi, mengingat efek penggunaan sabun pembersih kewanitaan memang cukup berbahaya, sebaiknya kamu tetap membersihkan area ini dengan air saja, Charm Girls.
Baca Juga Disini:
Jangan Sampai Telat Kenali Secara Lengkap Radang Vagina
Apa Sih Yang Menyebabkan Bisul Di Vagina
Jangan Sampai Telat Kenali Secara Lengkap Radang Vagina
Untuk menjaga kebersihan vulva dan vagina, jagalah area ini agar tetap kering. Pakai celana dalam berbahan katun yang tidak ketat supaya kulit vulva bisa bernapas. Terus, yang nggak kalah penting, jangan lupa ganti pembalut setiap 3–4 jam sekali saat kamu haid.
Kalau vagina terjaga kesehatannya, kamu juga akan terbebas dari masalah seperti gatal-gatal, keputihan berlebih, bau nggak sedap, hingga infeksi. Yuk, biasakan dari sekarang!