Kembali

Girl's Life

Mengenal Apa itu Nifas? Bagaimana Cara Mengatasinya Ya?

Mengenal Apa itu Nifas? Bagaimana Cara Mengatasinya Ya?


Wanita yang baru saja melahirkan akan mengalami fase yang disebut nifas. Dalam fase ini, para wanita perlu memulihkan tubuh mereka selama kurang lebih enam bulan. Selain merawat bayi, wanita dalam fase nifas dianjurkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, beristirahat yang cukup, dan menghindari aktivitas berat.

Pada fase nifas, wanita juga sering mengalami perdarahan. Kondisi ini disebabkan oleh robekan pada vagina atau akibat operasi caesar. Ditambah lagi, rahim juga melakukan kontraksi agar plasenta yang tersisa di dinding rahim bisa segera keluar.

Yuk, simak informasi berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut apa itu nifas dan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

Apa itu nifas?

Fase nifas merupakan fase ketika wanita baru saja melahirkan. Selama fase ini, wanita biasanya akan mengeluarkan darah yang berasal dari dinding rahim. Darah yang keluar tersebut dinamakan darah nifas.

Perdarahan pada masa nifas merupakan hal normal yang menandakan bahwa rahim sedang membersihkan diri dari plasenta alias ari-ari. Menurut penelitian dalam jurnal American Family Physician, sekitar 3–5% wanita mengalami nifas setelah melahirkan.

Fase nifas biasanya berlangsung sekitar enam minggu. Selama periode tersebut, tubuh wanita yang baru melahirkan akan mengeluarkan banyak darah hingga pulih dengan sendirinya. Kesehatan dan kebersihan para ibu baru ini tentu perlu betul-betul dijaga.

Menurut American Family Physician, seseorang mengalami nifas kalau mengeluarkan darah lebih dari 500 mililiter (mL). Rata-rata, orang yang mengalami persalinan melalui vagina kehilangan lebih dari 500 mL darah, sedangkan mereka yang menjalani caesar bisa kehilangan 800–1.000 mL darah.

Perdarahan yang terjadi dalam kurun 24 jam setelah persalinan disebut perdarahan primer. Sementara itu, perdarahan yang terjadi setelah 24 jam dinamakan perdarahan sekunder. Keduanya sama-sama membutuhkan perawatan yang tepat.

Warna darah nifas

Darah nifas umumnya mirip seperti darah haid. Bedanya, darah nifas biasanya keluar sangat deras sehingga kamu perlu banyak pembalut. Darah umumnya berwarna merah terang, kemudian berangsur-angsur berubah menjadi lebih gelap.

Berikut ini macam-macam warna darah nifas dan artinya.

  • Merah: pada hari pertama, darah nifas berwarna merah segar hingga merah kecokelatan. Ini adalah darah segar yang belum bercampur dengan oksigen.
  • Merah muda atau cokelat tua: pada hari ke-2 hingga ke-6, warna darah nifas berubah perlahan jadi merah muda atau cokelat tua.
  • Merah muda atau cokelat: pada hari ke-7 hingga ke-14, darah nifas berubah warna menjadi lebih terang dari sebelumnya. Aliran darah pun jadi lebih ringan, nggak sederas sebelumnya.
  • Merah pucat: pada minggu ke-3 hingga ke-4, darah nifas akan berubah warna jadi merah pucat.
  • Noda darah kekuningan: pada akhir masa nifas, biasanya hanya bercak atau noda darah yang keluar dari vagina. Noda tersebut berwarna cokelat muda, merah muda, atau kuning. Itu tandanya masa nifas akan segera berakhir dalam beberapa hari.

Cara mengatasi perdarahan pada masa nifas

Pada masa nifas, perempuan akan mengeluarkan darah dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada saat mereka menstruasi. Meski terbilang umum, perdarahan saat nifas nggak bisa dibiarkan begitu saja karena akan menimbulkan komplikasi.

Maka dari itu, setelah melahirkan, bidan atau dokter akan melakukan tindakan berikut untuk mengatasi perdarahan pada masa nifas.

  • Mengeluarkan plasenta dengan tindakan kuret. Hal ini bertujuan agar plasenta yang tertinggal bisa segera keluar sehingga perdarahan akan teratasi. Namun, tindakan ini harus dilakukan oleh dokter.
  • Memijat perut bagian bawah untuk membantu mengurangi kontraksi pada rahim.
  • Memberikan obat-obatan yang nantinya perlu diminum rutin untuk menghentikan perdarahan.
  • Memasang alat bernama kateter foley dalam rahim. Alat ini akan memberikan tekanan pada pembuluh darah di rahim sehingga mengurangi perdarahan.
  • Melakukan tindakan operasi untuk menemukan penyebab perdarahan saat masa nifas berlangsung.

Fase nifas merupakan masa yang akan dilalui oleh banyak wanita setelah melahirkan. Pada fase ini, tentunya sang ibu akan merasa lemas karena telah mengeluarkan darah dalam jumlah banyak.

Maka dari itu, dokter pasti menganjurkan ibu untuk tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan minum suplemen penambah darah agar segera pulih. Ibu tentu juga perlu beristirahat yang nyaman tanpa gangguan, termasuk aman dari kebocoran darah nifas.

Untuk mencegah bocor, ibu yang baru bersalin dapat menggunakan pembalut khusus nifas atau pembalut malam. Nah walaupun bukan pembalut khusus nifas, Charm Safe Night Gathers 42 cm punya area serap dan dinding pelindung samping yang lebih panjang dari pembalut biasa.

Dengan kemampuan proteksi ekstra, pembalut Charm Safe Night Gathers 42 cm bisa jadi solusi untuk para ibu baru di masa nifas. Tidur pun jadi nyaman tanpa gangguan.

Baca Juga Disini: 

Masa Subur Setelah Melahirkan

Kapan Menstruasi Pertama Setelah Melahirkan

Ini Gejala Menstruasi Atau Tanda Hamil Muda

 

apa itu nifas setelah melahirkan
apa itu darah nifas
apa itu nifas berapa lama
apa itu fase nifas
apa itu nifas haid
Komentar (362)
A

An
Anonymous
Ooo gitu yaa Cha, makin banyak tau nih setelah baca artikel ini.
3 years ago
Balas
An
Anonymous
membantu sekali
3 years ago
Balas
An
Anonymous
keren
3 years ago
Balas
floating-icon