Setiap anak remaja perempuan akan menghadapi pubertas. Sebagian orangtua akan punya pengalaman menghadapi anak perempuannya yang akan mendapat menstrasi pertama atau menarche.
Pembekalan soal menstruasi pertama ini tak hanya berlaku pada sang anak saja. Sebagai orangtua, perlu juga untuk mengetahui ciri menstruasi pada anak dan bagaimana cara menghadapinya, karena ini adalah bagian dari tumbuh kembang anak.
Fase pubertas harus dilalui oleh setiap anak supaya menjadi dewasa, perubahannya nya juga meliputi fisik-biologis hingga segi psikis.
Menarche adalah istilah medis dari menstruasi pertama bagi perempuan, hal ini terjadi karena kadar hormon estrogen di tubuh anak meningkat dan menyebabkan lapisan rahim menebal dan ini akan mendukung sel telur yang dibuahi berkembang, jika tidak ada sel yang dibuahi maka akan luruh dan membuat menstruasi terjadi.
Baca juga: Charm Girls, Mitos Atau Fakta Remaja Sekarang Lebih Cepat Pubertas?
Usia Menstruasi Umumnya pada Anak Perempuan
Tanda pertama pubertas anak perempuan biasanya adalah pertumbuhan payudara. Anak perempuan akan merasakan nyeri dan payudaranya akan mulai tumbuh membesar.
Selain itu nantinya, di area kemaluan dan ketiak akan mulai tumbuh rambut. Hingga akhirnya menstruasi menjadi fase terakhir dalam proses pubertas untuk anak perempuan.
Pubertas anak perempuan akan terjadi lebih awal dibanding anak laki-laki yakni pada usia 8-13 tahun dengan rata-rata 10 tahun. Kemudian menstruasi pertama akan mulai terjadi biasanya antara 11-14 tahun, tetapi ini bisa berbeda bagi setiap anak.
Biasanya, menstruasi muncul sekitar dua tahun usai payudara anak perempuan mulai berkembang.
Baca juga: Masa Pubertas Berkisar Usia Antara Berapa Sampai Berapa Ya?
Ciri-ciri Menstruasi pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua
Orangtua perlu menjelaskan tanda menstruasi pada anak sebagai bentuk edukasi dan antisipasi jika menstruasi datang tiba-tiba dan anak tidak takut.
Ciri menstruasi pertama dimulai dari tumbuhnya jerawat, perut yang kembung, nyeri di payudara, sakit di bagian punggung, merasa sembelit, diare, merasa mudah lelah dari biasanya hingga emosi anak yang mudah meledak.
Nah Tidak semua anak perempuan memang akan menghadapi ciri seperti di atas, orang tua juga perlu memperhatikan anak walau tak menunjukkan gejala jelang menstruasi pertama. Hal ini penting supaya putri kecil anda tidak kaget dan merasa menghadapi perubahan dirinya sendirian.
Edukasi pada anak perempuan jadi penting dilakukan orangtua jelang mereka menstruasi, pertama adalah mempersiapkan mental dan pengetahuan umum soal menstruasi, kemudian adalah perlengkapan yang perlu digunakan saat menstruasi.
Orangtua bisa mulai mengajari cara menggunakan pembalut dan membersihkannya, serta mengajari anak mencuci pakaian dalamnya dan mengganti pembalut beberapa kali dalam sehari untuk menjaga kebersihan. Anak juga perlu diajari bagaimana menyiapkan pembalut ekstra saat berada di luar rumah dan menjaga pola makan hingga kesehatan jelang menstruasi atau saat menstruasi.
Jika anak mengalami sakit saat menstruasi, orangtua juga bisa memberi obat pereda nyeri atau berkonsultasi dengan dokter agar lebih mengetahui perawatan apa yang tepat bagi anak.
Di samping semua persiapan ini, orangtua harus punya kemampuan komunikasi yang tepat pada anak, tidak terkesan menggurui namun menunjukkan sisi santai untuk membicarakan menarche kepada putri anda. Ibu atau kakak perempuan bisa memberikan perbincangan yang santai dengan si kecil, namun penting juga bagi sang ayah untuk mengetahui sedikit isu tentang menstruasi agar bisa mengantisipasi pertanyaan dari putrinya.
Mendampingi anak juga perlu dilakukan tanpa menghakimi dan menilai salah setiap pertanyaannya, orangtua perlu siap menjawab pertanyaan-pertanyaan aneh anak soal menstruasi atau bahkan menghadapi kepanikannya saat pertama melihat darah.
Baca juga: Pubertas Adalah Masa Emas
