Dari begitu banyaknya produk kewanitaan untuk menstruasi, pembalut hingga saat ini adalah salah satu yang paling banyak digunakan. Selain murah dan bisa dibeli di mana saja, pembalut juga praktis banget sehingga jadi favorit banyak orang.
Tapi, Charm Girls udah tahu belum, nih? Pembalut modern yang saat ini kamu gunakan ternyata punya sejarah yang panjang banget. Jika ditelusuri lebih jauh, sejarah bahkan udah menyebutkan penggunaan pembalut kain sejak abad ke-10 di Yunani Kuno.
Pengin tahu lebih lanjut seputar fungsi dan sejarah pembalut? Yuk, simak di sini.
Baca Juga: Aktivitas Outdoor Lebih Nyaman dengan Pembalut yang Aman
Pembalut dan fungsinya adalah…
Charm Girls, beberapa dari kamu mungkin udah mengalami menstruasi pertama dan udah nggak asing dengan yang namanya pembalut. Pembalut sendiri adalah produk kewanitaan berbentuk bantalan penyerap yang berfungsi untuk menyerap darah.
Pembalut memang lebih identik sama menstruasi, padahal fungsi pembalut sebetulnya bukan cuma itu. Ada banyak jenis pembalut dengan fungsi yang berbeda-beda, mulai dari menyerap darah menstruasi hingga menyerap darah nifas (setelah melahirkan).
Meski fungsinya berbeda, pada dasarnya struktur pembalut tetap sama. Berikut empat komponen penting yang ada dalam pembalut.
- Lapisan teratas: lapisan ini terbuat dari bahan khusus yang memiliki pori-pori. Pori-pori akan membuat darah lebih mudah menembus ke lapisan dalam. Jadi, permukaan pembalut yang bersentuhan dengan kulit tetap kering.
- Lapisan distribusi: lapisan ini menyebarkan darah ke seluruh area pembalut secara merata. Dengan begitu, darah nggak menumpuk pada satu titik.
- Bahan penyerap: lapisan ini akan menyerap darah, menahannya dalam waktu lama, dan mencegah darah mengalir balik saat pembalut tertekan.
- Membran kedap cairan: seperti namanya, lapisan pembalut yang paling dalam ini akan mencegah kebocoran darah atau cairan.
Baca Juga: Pembalut Charm dan Cara Memilih Pembalut Sesuai Kebutuhanmu
Evolusi pembalut dari waktu ke waktu adalah…
Pembalut adalah salah satu produk buatan manusia yang mempunyai sejarah panjang. Yuk, kita tengok seperti apa perkembangan pembalut dari waktu ke waktu.
1. Zaman sebelum Masehi: pembalut alami
Zaman dahulu, orang-orang Mesir kuno memakai kertas papirus untuk menyerap darah menstruasi. Mereka biasanya juga merendam gulungan papirus di Sungai Nil supaya teksturnya lebih lembut dan bisa menyerap darah dengan lebih baik.
Nggak jauh berbeda, orang-orang Yunani Kuno membuat pembalut alami dari serbuk kayu yang digulung dengan kapas. Ada juga material lain yang juga kerap disulap jadi pembalut, seperti wol dari bulu domba, bulu kelinci, hingga rumput.
2. Tahun 1850-an: celemek sanitasi
Pada era ini, orang-orang mulai memakai celemek sanitasi untuk mengumpulkan darah haid. Celemek sanitasi berbentuk seperti celemek untuk memasak, tapi bagian yang biasanya ada di depan dipakai di belakang.
Ada semacam lapisan yang terbuat dari karet di bagian bokong. Lapisan ini berfungsi mengumpulkan darah menstruasi dan mencegah aliran darah saat duduk. Akan tetapi, celemek sanitasi cenderung berat, tidak nyaman, dan gampang bau.
3. Tahun 1896: Lister’s Towel
Semakin banyak orang yang sadar bahwa pembalut adalah produk yang penting saat menstruasi. Hingga akhirnya pada akhir tahun 1800-an, muncullah produk kewanitaan baru yang disebut Lister’s Towel.
Produk ini punya daya serap tinggi dan mirip dengan pembalut modern. Sayangnya, penjualan Lister’s Towel gagal di pasaran karena haid masih dianggap sebagai hal yang tabu. Membeli produk sanitasi seperti ini justru kelihatan memalukan.
Baca Juga: 5 Cara Bebas Gerak Saat Muncul Tanda-tanda Menstruasi di Sekolah
4. Akhir 1800-an: pembalut dengan sabuk
Pada akhir abad ke-19, menstruasi dianggap sebagai hal yang kotor dan nggak sehat. Banyak dokter juga khawatir dengan kemungkinan infeksi bakteri dari pembalut yang nggak bersih.
Akhirnya, muncul inovasi pembalut dengan sabuk yang disebut Hoosier Sanitary Belt. Produk ini jadi favorit banyak perempuan selama akhir 1800-an hingga awal 1920-an.
5. Tahun 1921: pembalut pertama
Selama Perang Dunia Pertama, para perawat menyadari kalau serat selulosa dalam perban lebih ampuh untuk menyerap darah ketimbang kain. Dari sinilah muncul inovasi pembalut berbahan selulosa yang pertama.
Produk ini juga jadi cikal-bakal dari pembalut masa kini. Beda dengan Lister’s Towel, pembalut dari serat selulosa laris-manis di pasaran. Produk ini juga jadi favorit banyak orang karena praktis meskipun pemakaiannya masih perlu sabuk.
6. Tahun 1950–1970-an: pembalut dengan perekat
Evolusi pembalut semakin kencang dan produk-produk baru bermunculan. Pada tahun 1972, muncul produk pembalut pertama dengan perekat. Jadi, para wanita nggak lagi harus repot pakai pembalut dengan sabuk.
Terobosan ini menginspirasi munculnya produk-produk pembalut baru, seperti pembalut untuk haid yang banyak hingga mini-pad. Lalu, pada tahun 1980-an, muncul pembalut maxi dan pembalut dengan sayap yang bertahan hingga saat ini.
Gimana, Charm Girls? Ternyata evolusi pembalut cukup panjang dan tiap tahapannya punya keunikan tersendiri, bukan? Nah, proses inilah yang menghasilkan pembalut canggih yang kamu gunakan saat ini.
Supaya kesehatan dan kebersihan diri selama menstruasi tetap terjaga, pastikan kamu memilih pembalut yang sehat. Terus, jangan lupa ganti pembalut tiap 4 jam sekali agar bakteri nggak tumbuh di area organ intim.
