Kembali

Edukasi

Yuk Charm Girls mengenal tentang Luteal!

Yuk Charm Girls mengenal tentang Luteal!


Selain menstruasi perempuan akan merasakan berbagai proses reproduksi lainnya. Ada juga istilah yang disebut dengan luteal yang merupakan salah satu tahap dalam siklus menstruasi atau fase haid perempuan.

Fase luteal ini terjadi sebagai bagian kedua dari siklus menstruasi. Cara menghitung fase luteal adalah sekitar hari ke 15 dari siklus 28 hari dan berakhir saat menstruasi datang.

Nah Charm Girls, fase luteal mempersiapkan rahim untuk kehamilan dengan menebalkan lapisan rahim. Gangguan yang melibatkan fase luteal dapat memengaruhi proses hamil dan bertahannya kehamilan.

Fase luteal adalah salah satu dari empat fase siklus menstruasi. Siklus ini berulang hingga menopause kecuali jika kehamilan atau kondisi kesehatan lainnya mencegahnya terulang kembali.

Tujuan utama fase luteal adalah mempersiapkan rahim menghadapi kemungkinan kehamilan. Setiap fase siklus menstruasi memegang peranan penting dalam proses reproduksi tubuh :

  •  Menstruasi, dimana lapisan rahim atau endometrium meluruh melalui vagina. Ini juga disebut sebagai periode menstruasi, dimana hari pertama pendarahan vagina terjadi menandai awalnya siklus menstruasi.
  • Fase folikuler adalah waktu di mana ovarium menyiapkan sel telur untuk ovulasi. Di ovarium, sel telur berkembang dalam folikel, dimana satu folikel menjadi yang paling dominan dan melepaskan sel telur yang siap.
  • Ovulasi adalah saat ovarium melepaskan sel telur yang telah matang dari fase folikuler.
  • Lalu, fase luteal dimulai dengan perjalanan sel telur menuju rahim. Fase ini berakhir ketika menstruasi dimulai kembali. 

Semua tahapan ini sangat penting dalam siklus menstruasi dan keteraturannya menjadi kunci dalam reproduksi.

Ciri-ciri fase luteal 

Fase luteal dimulai setelah seorang perempuan berovulasi. Folikel dominan yang melepaskan sel telur saat ovulasi berubah menjadi struktur yang disebut korpus luteum. 

Korpus luteum menghasilkan progesteron, bersama dengan beberapa estrogen. Kadar progesteron meningkat pada fase luteal, yang membantu menebalkan lapisan rahim. 

Ada beberapa cara yang mungkin dapat seorang perempuan ketahui saat sedang berada dalam fase luteal. Tidak semua orang akan menyadari gejalanya. Berikut cirinya ya Charm Girls:

  • Memonitor siklus tubuh

Hal ini bisa dilakukan melalui suhu basal tubuh, yang merupakan suhu istirahat seseorang. Kondisi ini membantu seseorang memahami apakah mereka sedang ada di fase luteal atau tidak. 

Biasanya, setelah ovulasi, suhu tubuh sedikit meningkat ketika diukur setelah bangun tidur, naik sekitar 0,4 derajat Fahrenheit (0,22 derajat Celcius).

  • Keputihan

Keadaan keputihan juga bisa memberi petunjuk terkait fase luteal. Lendir serviks berubah sepanjang siklus. Saat ovulasi, keputihan menjadi basah dan licin seperti putih telur, sementara pada fase luteal, keputihan menjadi lebih kental, kering, dan seperti pasta.

Gejala fase luteal serupa dengan gejala PMS (sindrom pramenstruasi). Beberapa tanda bahwa seseorang sedang dalam fase luteal meliputi perubahan suasana hati, sensitivitas pada payudara, rasa kembung, munculnya jerawat, dan perubahan nafsu makan.

Cara mengobati masalah fase luteal 

Ada kondisi di mana seorang perempuan mengalami cacat fase luteal (LPD). Hal ini menyebabkan infertilitas pada perempuan.

Fase luteal yang pendek juga bisa menjadi tanda cacat fase luteal (LPD). Cacat fase luteal adalah ketika lapisan rahim tidak tumbuh atau menebal cukup untuk mendukung kehamilan. LPD dapat menyebabkan kemandulan atau keguguran. 

Namun ternyata ada kontroversi tentang cacat fase luteal atau LPD. Ada spesialis mempertanyakan perannya dalam infertilitas dan bahkan apakah LPD benar-benar ada.

Tetapi disamping itu ada beberapa hal yang bisa tingkatkan faktor LPD yakni obesitas, olahraga berlebih, sindrom ovarium polikistik (PCOS), stres, menyusui, masalah tiroid hingga hiperprolaktinemia.

Gejala yang dapat muncul antara siklus menstruasi, siklus menstruasi yang singkat, kesulitan hamil meskipun usaha terus dilakukan, keguguran, kembung, sakit kepala, pembengkakan payudara yang menyakitkan, perubahan suasana hati, penambahan berat badan, perubahan dalam dorongan seksual, dan kesulitan tidur.

Dokter sering menghadapi kesulitan dalam mendiagnosis cacat fase luteal pada perempuan. Tidak ada tes tunggal yang dapat memberikan diagnosis yang pasti.

Sebagai alternatif, dokter mungkin bakal memberikan rekomendasi serangkaian tes darah. Tes ini membantu dalam pemahaman kondisi dengan memeriksa tingkat hormon tertentu, seperti hormon perangsang folikel (FSH), hormon luteinisasi (LH), dan progesteron.

Seperti dijelaskan di atas fase luteal yang pendek juga bisa disebabkan oleh olahraga atau stres yang ekstrim, menurunkan tingkat aktivitas dan mempelajari manajemen stres dapat menyebabkan kembalinya fase luteal normal.

Teknik untuk meningkatkan tingkat stres meliputi mengurangi kewajiban pribadi, latihan pernapasan dalam, meditasi, olahraga yang tak terlalu berat.

Nah Charm Girls sangat penting untuk tidak mengabaikan kecurigaan kesuburan. Semakin cepat mencari bantuan dokter untuk mendiagnosis penyebab yang mendasarinya, semakin cepat 

Jadi seseorang  bisa dapat menerima pengobatan dan membantu meningkatkan peluang kehamilan yang sehat.

Cara menghitung fase luteal
fase haid
Komentar (2)
A

An
Anonymous
Thanks cha
8 months ago
Balas
An
Anonymous
Thanks
8 months ago
Balas
floating-icon