Kembali

Edukasi

Apa sih Dilep Itu? Yuk Simak Selengkapnya!

Apa sih Dilep Itu? Yuk Simak Selengkapnya!


Menstruasi adalah bagian yang melekat pada perempuan, salah satu hal yang akan dialami adalah nyeri haid atau dilepen (dilep). Dilep dialami perempuan dan nyerinya terasa di bagian perut bagian bawah. Dilep atau nyeri saat haid juga dikenal istilah Dismenore.

Nyeri saat haid sering dianggap sebagai hal yang lumrah. Namun, penting untuk waspada karena dalam beberapa kasus, dilep bisa menjadi petunjuk adanya masalah kesehatan yang lebih serius loh Charm Girls.

Nyeri haid biasanya muncul beberapa hari sebelum menstruasi dan berlanjut beberapa hari setelahnya. Sensasi kram perut ini sering dirasakan oleh para perempuan. Rasa sakit bahkan merambat dari perut hingga pinggang, punggung, selangkangan, dan area vagina. 

Selain kram, gejala lain yang bisa dirasakan saat mengalami nyeri haid adalah sakit kepala, mual, diare, dan rasa lemas.

Penyebab dari dilep atau nyeri haid

Pemicu nyeri haid adalah kontraksi rahim saat menstruasi, ini seringkali dianggap sebagai bagian yang normal dari siklus haid. Tetapi, nyeri haid juga bisa disebabkan oleh kondisi medis seperti:

1. Endometriosis atau adenomiosis, di mana jaringan rahim tumbuh di luar rahim.

2. Pertumbuhan fibroid di dalam atau di sekitar rahim.

3. Infeksi pada rahim, saluran tuba, atau ovarium, seperti penyakit radang panggul.

4. Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), yang bisa menyebabkan nyeri haid terutama dalam 3-6 bulan pertama setelah pemasangan.

Sejak tahun 1960-an, telah diajukan banyak teori untuk menjelaskan etiologi dismenore. Teori-teori ini meliputi aspek psikologis, biokimia, dan anatomi. 

Teori anatomi mencatat adanya kelainan posisi rahim dan bentuk atau panjang leher rahim. Berbagai faktor risiko yang terkait dengan dismenore meliputi:

  • Usia (umumnya) hingga 30 tahun
  • Merokok
  • Upaya menurunkan berat badan
  • IMT (Indeks Massa Tubuh) yang lebih tinggi atau lebih rendah dari normal
  • Depresi atau kecemasan
  • Siklus menstruasi yang lebih panjang
  • Riwayat kekerasan seksual
  • Operasi caesar sebelumnya dengan penyembuhan luka rahim yang tidak sempurna (ceruk rahim)
  • Aliran menstruasi yang lebih lama dan lebih deras
  • Riwayat keluarga dengan dismenore

Ciri-ciri nyeri haid

Nah Charm Girls, gejala nyeri haid meliputi kram di perut bagian bawah, serta beberapa gejala lainnya: mulai dari 

  • Sakit punggung bagian bawah
  • Nyeri yang menjalar ke tungkai
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Mudah marah
  • Lemah
  • Pingsan dalam kasus ekstrim

Selain itu Charm Girls, ada gejala nyeri haid yang butuh perhatian khusus, yakni:

  1.  Nyeri yang mengganggu aktivitas harian 
  2. Tidak responsif pada obat, yakni nyeri tidak mereda dengan penggunaan obat anti nyeri
  3. Ketidak reguleran nyeri, yakni saat nyeri yang tidak terjadwal secara teratur tiap bulan
  4. Gejala tambahan seperti mual, terkadang disertai muntah dan tinja encer.
  5.  Nyeri saat buang air yaitu nyeri saat berkemih atau buang air besar selama menstruasi.
  6. Serta gejala lainnya seperti sakit kepala dan pusing.

Gejala-gejala ini mungkin muncul sebelum atau saat menstruasi dimulai, biasanya berlangsung selama dua hingga empat hari. Namun, dalam kasus yang parah, gejala bisa berlanjut lebih lama. Perdarahan yang lebih banyak juga bisa meningkatkan intensitas rasa sakit. Jika mengalami kondisi tersebut, penting untuk mendapatkan perhatian medis yang tepat.

Untuk mendiagnosis nyeri haid, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala. Dokter mungkin akan menanyakan beberapa hal mulai dari waktu mulainya kram terkait menstruasi, karakteristik rasa sakitnya, usia pertama kali merasakan kram atau dilep, perubahan yang terjadi pada nyeri belakangan ini dan ketidakteraturan haid.

Kondisi seperti keputihan, nyeri saat berhubungan intim, riwayat infertilitas hingga riwayat infeksi panggul juga akan jadi poin pertanyaan. Serta usia saat menstruasi pertama, obat-obatan yang dikonsumsi serta faktor-faktor yang memperburuk atau memperbaiki rasa sakitnya

Cara mengatasi dilep

Berikut adalah beberapa cara untuk meredakan nyeri haid atau dilep yang mengganggu:

1. Minum air hangat atau teh jahe  untuk meredakan nyeri dan perut kembung yang sering terjadi saat menstruasi.

2. Gunakan  kompres air hangat  di perut atau punggung selama 15-20 menit, beberapa kali sehari, untuk mengurangi rasa sakit.

3. Konsumsi kalsium  dari makanan seperti susu, biji wijen, kacang almond, dan sayuran hijau untuk meredakan nyeri haid. konsultasikan suplemen kalsium dengan dokter.

4. Kurangi konsumsi kafein  dari minuman seperti kopi, teh, dan soda untuk mengurangi kram dan nyeri saat haid.

5. Hindari makanan junk food  yang dapat menyebabkan perut kembung dan memperburuk nyeri haid.

6. Lakukan teknik relaksasi  untuk mengurangi stres yang dapat memperparah nyeri haid.

7. Olahraga teratur  seperti berenang atau bersepeda beberapa kali seminggu selama 30 menit.

8. Hentikan kebiasaan merokok  karena perokok cenderung mengalami nyeri haid lebih parah.

Selain itu jika memang nyeri haid jadi sangat berat atau mengganggu, serta kesulitan untuk hamil, segera konsultasikan dengan dokter kandungan.  Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk mencari masalah. Jika ada kekhawatiran tentang infeksi, tes darah dan kultur serviks bisa membantu diagnosis. 

Mungkin juga akan ada tes kehamilan jika menstruasi tidak teratur atau alat kontrasepsi tidak digunakan secara teratur. 

Ultrasonografi mungkin diperlukan untuk mengevaluasi adanya massa yang tidak normal. Dalam beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan prosedur bedah kecil seperti laparoskopi atau histeroskopi untuk melihat langsung di dalam rongga panggul atau bagian dalam rahim loh Charm Girls.

mengatasi dilep
nyeri saat haid
Komentar (2)
A

An
Anonymous
Thanks
6 months ago
Balas
An
Anonymous
Thanks infonya
5 months ago
Balas
floating-icon