Kembali

Edukasi

Obesitas pada Anak, Kenali Penyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya

Obesitas pada Anak, Kenali Penyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya


Obesitas adalah kondisi di mana berat badan seseorang melebihi berat badan normal yang dianjurkan untuk usia dan tinggi badannya. Obesitas dapat terjadi pada semua usia, termasuk anak-anak.

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga stroke. Apalagi dampak obesitas pada remaja juga cukup serius, yaitu bisa menyebabkan masalah kesehatan mental!

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi obesitas pada anak agar tidak menyebabkan kondisi yang lebih parah!

Apa Faktor Penyebab Obesitas Pada Anak?

Banyak orang tua yang merasa bahwa anak yang gemuk berarti sehat dan lucu. Padahal itu enggak benar, lho. Bahkan tak jarang ada orang tua yang ternyata jadi penyebab utama anak mengalami obesitas.

Selain itu, beberapa faktor penyebab obesitas pada anak yang mungkin terjadi adalah:

  • Faktor genetik. Anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas.
  • Faktor gaya hidup. Misalnya, anak memiliki pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan yang tinggi kalori dan lemak (junk food). Anak kurang melakukan aktivitas fisik dan juga kurang tidur.
  • Faktor psikologi. Ternyata stres dan depresi yang dialami oleh anak dan remaja juga bisa jadi salah sati faktor penyebab obesitas, lho. Kondisi mental yang tertekan dianggap bisa mendorong kebiasaan makan berlebihan yang akhirnya membuat berat badan jadi tak terkendali.
  • Faktor medis. obesitas juga dapat disebabkan oleh faktor medis, seperti gangguan hormon atau penyakit tertentu. 

Waspadai Ciri-ciri Obesitas Pada Anak!

Tapi tunggu dulu, karena tidak semua anak yang kelebihan berat badan juga mengalami obesitas. Kamu harus melihat dari berbagai faktor, di antaranya:

  • Indeks massa tubuh (IMT) di luar standar. Cara menghitung IMT adalah dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2).
  • Perubahan bentuk tubuh, seperti wajah bulat, pipi tembem, dan bahu rangkap.
  • Leher relatif pendek.
  • Perut buncit.
  • Pangkal paha saling menempel.
  • Kulit keriput di sekitar siku dan lutut.
  • Pola tidur yang terganggu, seperti sering terbangun di malam hari.
  • Sulit bernapas saat tidur.
  • Memiliki masalah kulit, seperti jerawat atau ruam.
  • Perilaku agresif atau pasif.
  • Sering merasa lelah dan sulit berkonsentrasi.
  • Memiliki masalah kulit, seperti jerawat atau ruam.

Jika anak atau remaja mengalami gejala di atas, sebaiknya kamu patut waspada. Soalnya, obesitas pada anak dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang sangat serius, antara lain:

  • Penyakit jantung: obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan aritmia.
  • Diabetes, Ginjal, dan Stroke: obesitas bisa menyebabkan peradangan kronis yang menurunkan kepekaan insulin dari sel tubuh. Hasilnya, gula darah jadi tinggi. Kalau sudah mengalami diabetes, risiko kerusakan pada ginjal, pembuluh darah kecildi otak dan jantung jadi lebih besar yang bisa berujung pada stroke.
  • Otot dan tulang anak bisa jadi bermasalah karena tidak kuat menopang berat tubuh mereka.
  • Gangguan kesehatan mental: rasa tidak percaya diri pada anak karena obesitas dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan isolasi sosial.
  • Gangguan siklus menstruasi: Dampak obesitas pada remaja juga bisa menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Seperti diketahui, menstruasi adalah salah satu ciri-ciri pubertas yang cukup berat bagi remaja perempuan. Siklus menstruasi mereka bisa jadi lebih pendek atau lebih panjang, yang juga berpengaruh pada mood mereka.

Selain berkonsultasi dengan dokter, saat menstruasi tiba pada remaja, kamu juga harus mempersiapkan pembalut yang tepat untuk membantu anak melewatinya dengan nyaman. Salah satu pembalut yang bisa jadi pilihan adalah Charm Slim Protect+.

Pembalut satu ini tipis banget, hanya 0,1 cm aja dengan bantalan fleksibel yang selalu kembali ke bentuk semula. Anak bakal merasa nyaman seharian, bebas ganjal serasa tidak memakai. Tenang saja, permukaannya juga lembut banget, enggak perlu khawatir iritasi bahkan ketika aktivitasnya padat!

Pori serap extra-nya juga bisa menyerap cairan kering seketika dan tidak menyebar. Teknologi double block line-nya juga bisa menahan cairan dan mencegah pembalut bocor! Pembalut Charm Slim Protect+ tersedia dalam dua jenis, yakni panjang 23 cm dan 26 cm, jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak, ya.

Bagaimana Cara Mengatasi Obesitas Pada Anak?

Cara mengatasi obesitas pada anak harus dilakukan secara holistik, yaitu dengan melibatkan perubahan pola makan, aktivitas fisik, dan gaya hidup. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba terapkan:

  • Perubahan pola makan

Perubahan pola makan merupakan salah satu kunci utama dalam mengatasi obesitas pada anak. Orang tua perlu mengajarkan anak untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta membatasi konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan cepat saji, makanan manis, dan makanan berlemak.

  • Aktivitas fisik

Aktivitas fisik juga merupakan hal yang penting dalam mengatasi obesitas pada anak. Orang tua perlu mendorong anak untuk aktif bergerak, seperti bermain, berolahraga, atau melakukan kegiatan fisik lainnya. Lakukan bersama anak agar mereka tidak merasa malas dan bosan.

  • Gaya hidup

Gaya hidup juga dapat berpengaruh terhadap obesitas pada anak. Orang tua perlu mengajarkan anak untuk memiliki gaya hidup yang sehat, seperti tidur yang cukup, mengelola stres, dan menghindari penggunaan gadget secara berlebihan.

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi obesitas pada anak. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, orang tua dapat membantu anak untuk terhindar dari obesitas dan berbagai masalah kesehatan yang dapat ditimbulkannya.

Sebaiknya segera konsultasi dengan dokter spesialis anak atau ahli gizi terkait kondisi tersebut, ya. Dengan begitu, anak bisa cepat mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi kesehatan yang lebih serius.

Dampak obesitas pada remaja
faktor penyebab obesitas
Komentar (0)
A

floating-icon