Masa pubertas pada perempuan ditandai dengan dimulainya menstruasi, yaitu kondisi ketika darah keluar melalui vagina. Nggak hanya itu, perubahan pada fisik pun mulai terlihat dengan jelas. Ini menandakan bahwa anak-anak telah beranjak dewasa.
Biasanya, menstruasi dimulai ketika kamu berusia 12 tahun, tetapi beberapa anak perempuan sudah mulai mengalaminya sejak usia 8 tahun. Oleh karena itu, penting banget, nih, untuk kamu mencari tahu seputar menstruasi sejak dini.
Lantas, apa saja ciri-ciri menstruasi pada anak yang perlu diketahui? Mari simak artikel ini untuk mengulas lebih lanjut seputar menstruasi pertama pada anak serta cara menghadapinya!
Apa saja ciri-ciri menstruasi pada anak?
Nggak ada cara akurat untuk memprediksi kapan seorang anak perempuan mengalami haid pertamanya. Namun, karena faktor genetik adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap menstruasi pertama, riwayat menstruasi pertama ibu atau kakak perempuan bisa digunakan sebagai acuan.
Makanya, sebelum seorang anak perempuan beranjak ke fase pubertas, ada baiknya ia mengobrol dengan ibu dan kakak perempuannya seputar haid. Ini bisa membantunya mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai perubahan pada tubuhnya nanti.
Nah, berikut adalah perubahan dan ciri-ciri yang biasanya muncul pada anak yang mengalami menstruasi
1. Perubahan pada fisik
Sebelum menstruasi, biasanya remaja perempuan akan mengalami banyak perubahan fisik, salah satunya payudara yang mulai terbentuk. Perubahan ini mudah dikenali, dan biasanya akan diikuti dengan tanda-tanda menstruasi nggak lama setelahnya.
Selain itu, ada pula beberapa perubahan fisik lain yang menjadi ciri menstruasi pada anak, seperti:
- tumbuhnya rambut di area kemaluan dan ketiak,
- muncul jerawat di area wajah,
- perut terasa kembung dan nggak nyaman, dan
- muncul keputihan.
2. Munculnya PMS
Gejala emosional dan fisik yang muncul beberapa hari sebelum datangnya menstruasi disebut sebagai sindrom pramenstruasi (PMS). Nah, tanda PMS yang mungkin kamu hadapi ketika mau haid meliputi:
- perut terasa kembung dan penuh,
- kram otot di area pinggang hingga perut bawah,
- sakit kepala, mual, hingga lemas,
- payudara terasa kencang dan nyeri ketika disentuh,
- keluarnya bercak darah di celana dalam, dan
- perubahan suasana hati.
3. Perubahan emosional
Selain perubahan fisik dan hormonal, anak-anak yang berada di fase pubertas juga bisa mengalami perubahan emosional. Perubahan emosional bisa terjadi secara drastis dan bervariasi pada setiap anak.
Jadi, jangan heran jika kamu menjadi lebih sensitif terhadap diri sendiri. Pada tahap ini, kamu mungkin juga akan mulai merasakan ketertarikan secara seksual terhadap orang lain. Oleh karena itu, cobalah berlatih mengelola perubahan emosi, sebab hal ini akan terus berlanjut hingga kamu mengalami menstruasi.
Bagaimana cara anak-anak mengatasi haid pertama?
Menstruasi pertama pada anak merupakan momen yang sangat ditunggu. Untuk itu, diperlukan persiapan mental sebelum kamu benar-benar menghadapi mens pertama. Nah, kamu bisa memulainya dengan menanyakan hal seputar menstruasi kepada ibu atau saudara perempuan.
Pada umumnya, berikut adalah berbagai hal yang bisa dipersiapkan untuk menyambut datangnya menstruasi pertama.
1. Siap-siap dan jangan takut
Jika suatu hari kamu menemukan bercak coklat pada pakaian dalam, jangan khawatir. Menstruasi pertama biasanya memang dimulai dengan adanya cairan berwarna coklat atau merah muda. Ini sebetulnya adalah darah yang sudah bertemu dengan oksigen.
Nggak ada salahnya untuk mempersiapkan satu atau dua buah pembalut sebelum bepergian ke luar rumah guna mengantisipasi datangnya menstruasi pertama. Selain itu, kamu juga bisa mempersiapkan diri dengan cara:
- menyimpan cadangan celana dalam atau celana ketat di tas berpergian,
- mencari tahu tempat membeli pembalut terdekat di sekolah untuk berjaga jika kamu lupa membawanya dari rumah, dan
- jangan panik jika mendapati noda darah pada celana dalam.
3. Ketahui cara mengatasi darah haid yang bocor
Darah haid bocor merupakan masalah yang umum terjadi pada perempuan saat haid. Nggak perlu panik, Charm Girls! Inilah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya.
- Gunakan celana dalam berlapis dan pembalut dengan ukuran panjang.
- Tutupi noda darah di pakaian dengan jaket, sweter, atau pakaian luar lain yang kamu miliki.
- Gantilah celana dalam yang terkena noda darah dengan yang baru jika kamu membawa celana cadangan.
- Kurangi aktivitas yang menyebabkan pembalut bergeser dari tempatnya.
3. Memilih pembalut berdaya serap tinggi
Menstruasi umumnya berlangsung selama 3–7 hari. Selama masa haid, tubuhmu akan mengeluarkan sekitar 20–90 ml darah (kira-kira 5 sendok makan). Karena banyaknya darah yang keluar saat haid pertama nggak bisa diprediksi, kamu tentu perlu memilih pembalut dengan daya serap yang baik.
Pembalut CHARM Extra Comfort bisa menjadi pilihan buat kamu yang lagi mengalami menstruasi pertama kali. Dengan pori serap ekstra, daya serapnya lebih sempurna dan nggak bakal bocor meski darah haid sedang banyak-banyaknya.
Walaupun berdaya serap tinggi, pembalut CHARM Extra Comfort juga didesain dengan ketebalan yang pas. Apalagi buat remaja perempuan yang baru pertama kali memakai pembalut. Jadi, pembalut pun terasa nyaman dipakai, aman, dan nggak mengganjal saat kamu beraktivitas.