Sebagian dari kamu tentu sering melihat peringatan tentang bahaya merokok, termasuk pada kemasan rokok itu sendiri. Peringatan tersebut dibuat karena zat kimia pada rokok bisa meningkatkan berbagai risiko kesehatan bagi konsumennya.
Meski begitu, kenyataannya masih banyak orang yang merokok secara aktif. Beberapa perokok bahkan merupakan wanita dewasa dan remaja. Padahal, kebiasaan merokok dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, terutama pada perempuan.
Seberapa bahaya kebiasaan merokok bagi organ-organ tubuh wanita? Ini jawabannya!
Masalah kesehatan yang bisa dialami wanita perokok
Sudah menjadi fakta umum bahwa rokok bisa membahayakan siapa saja. Entah itu pria maupun wanita, perokok aktif maupun pasif. Namun, ternyata ada beberapa masalah kesehatan yang hanya terjadi pada wanita, contohnya gangguan kehamilan.
Nah, berikut ini merupakan sejumlah efek berbahaya merokok yang perlu diperhatikan oleh para wanita:
1. Masalah reproduksi
Perempuan yang merokok lebih berisiko memiliki masalah reproduksi daripada mereka yang nggak melakukannya. Masalah reproduksi ini nggak akan terjadi secara langsung, tetapi beberapa tahun setelah rokok pertama dikonsumsi.
Masalah reproduksi tersebut di antaranya:
- siklus menstruasi jadi nggak teratur,
- nyeri haid yang lebih parah,
- kadar estrogen yang rendah sehingga menyebabkan perubahan suasana hati, cepat lelah, dan vagina kering,
- menopause dini,
- kesulitan untuk hamil, serta
- gangguan lainnya pada organ reproduksi.
2. Masalah pernapasan
Laki-laki maupun perempuan yang merokok bisa terkena penyakit pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penyakit ini menyebabkan penderitanya sulit bernapas dan akan terus memburuk seiring berjalannya waktu.
Faktanya, penyakit peradangan pada paru-paru ini lebih banyak menyerang wanita daripada pria. Parahnya lagi, belum ada obat untuk menyembuhkan PPOK sehingga setiap tahunnya banyak wanita yang meninggal karena penyakit ini
3. Masalah kardiovaskular (jantung)
Rokok bisa meningkatkan risiko penyakit jantung bagi konsumennya. Menurut sebuah studi di Amerika, wanita di bawah 50 tahun dengan kebiasaan merokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena serangan jantung.
Ini disebabkan oleh interaksi hormon estrogen dalam tubuh dengan bahan kimia pada rokok. Kebanyakan wanita perokok juga mengalami aneurisma aorta perut. Ini adalah kondisi ketika pembuluh darah utama melemah sehingga aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh pun terhambat.
4. Meningkatnya risiko kanker
Peningkatan risiko kanker bisa terjadi pada orang yang gemar merokok. Rokok juga sering dikaitkan dengan risiko kanker serviks pada wanita. Bahkan, menurut American Cancer Society, merokok bisa melipatgandakan risiko kemunculan kanker tersebut.
Para peneliti percaya bahwa kandungan tembakau dalam rokoklah yang merusak DNA sel di dalam serviks. Sel serviks yang DNA-nya sudah rusak lau bermutasi dan berubah menjadi sel abnormal yang ganas. Inilah cikal-bakal dari kanker.
Selain itu, merokok juga bisa memengaruhi kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh nggak bisa melawan infeksi human papillomavirus (HPV) pada serviks. Infeksi HPV adalah salah satu faktor yang bikin seorang perempuan lebih berisiko terkena kanker serviks.
5. Meningkatnya risiko kanker payudara
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi pada perempuan. Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, salah satu faktornya berasal dari kebiasaan merokok.
Ini karena bahan kimia dalam rokok bisa memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dalam tubuh seseorang. Gejala kanker payudara biasanya berupa benjolan di area sekitar payudara.
Penelitian oleh The American Cancer Society juga menunjukkan bahwa risiko kematian wanita perokok dengan kanker payudara terus meningkat. Saat ini, persentase tersebut berada di angka 25%. Artinya, 1 dari 4 wanita perokok yang terkena kanker payudara mengalami kematian.
6. Masalah kehamilan
Rokok yang dikonsumsi selama bertahun-tahun bisa menyebabkan masalah kehamilan pada wanita. Pasalnya, kandungan nikotin di dalam rokok memengaruhi perkembangan bayi baik saat masih di dalam kandungan maupun sesudah lahir.
Beberapa bahaya yang ditimbulkan pada bayi akibat kebiasan merokok sang ibu yaitu:
- risiko bayi lahir terlalu cepat,
- risiko cacat lahir, seperti bibir sumbing,
- bayi yang lahir memiliki berat badan rendah,
- perkembangan otak terhambat, dan
- kematian.
7. Gangguan kesuburan (infertilitas)
Menunda kehamilan memang bisa menyebabkan gangguan kesuburan. Namun, jika kamu menunda kehamilan sembari merokok setiap harinya, risiko infertilitas akan jauh lebih besar. Ini karena rokok bisa menghambat pelepasan sel telur dari ovarium.
Bahan kimia dalam rokok juga bisa mengubah kondisi lendir pada serviks sehingga membuatnya kurang “disukai” oleh sperma. Nggak hanya itu, rokok juga menyebabkan mutasi gen pada sperma sehingga bayi yang terlahir berisiko mengalami kecacatan.
8. Meningkatnya risiko kondisi berbahaya pada janin
Merokok saat hamil sama saja dengan meracuni janin dalam kandungan. Lantaran, nikotin yang berada di dalam plasenta dapat mempercepat detak jantung bayi. Hal ini bisa meningkatkan risiko keguguran atau komplikasi serius lainnya.
Sejumlah penelitian pun menunjukkan bahwa merokok bisa menyebabkan berat badan lahir rendah, bahkan sindrom kematian mendadak pada bayi. Oleh karena itu, wanita perokok perlu menghentikan kebiasaannya sebelum hamil.
Nah, itu dia berbagai bahaya merokok pada perempuan. Bahkan sekalipun kamu nggak memiliki suatu penyakit, bukan berarti kamu boleh melanjutkan kebiasaan merokok tersebut. Kamu harus mencoba berbagai cara untuk menjauhkan diri dari rokok.
Sembari mengurangi kebiasaan merokok, cara lain untuk hidup sehat adalah dengan berolahraga dan menerapkan pola makan 4 sehat 5 sempurna. Hal ini bertujuan agar tubuhmu tetap sehat. Jadi, belum ada kata terlambat untuk berhenti merokok dan mulai hidup sehat, Charm Girls!
