Kembali

Edukasi

Pentingnya Mengetahui Tentang Jendela Fertilitas

Pentingnya Mengetahui Tentang Jendela Fertilitas


Apakah Charm Girls pernah mendengar istilah jendela fertilitas? Jendela fertilitas adalah periode waktu dimana seorang wanita memiliki peluang tertinggi untuk hamil. Jendela fertilitas ini sangat penting untuk diketahui, terutama bagi kamu yang ingin merencanakan kehamilan atau menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.

Namun, tahukah Charm Girls bahwa jendela fertilitas bisa berubah-ubah, tergantung pada kondisi tubuh dan siklus menstruasi kamu? Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi jendela fertilitas adalah masa nifas. 

Masa nifas adalah masa pemulihan setelah melahirkan, yang biasanya berlangsung selama 40 hari. Selama masa nifas, wanita akan mengalami perdarahan dari rahim, yang disebut sebagai lochia. Lochia ini merupakan sisa-sisa plasenta, darah, dan lendir yang keluar dari rahim setelah melahirkan.

Lalu, bagaimana masa nifas bisa mempengaruhi jendela fertilitas? Apa itu pengertian fertilitas selengkapnya? Bagaimana cara menghitung masa subur setelah melahirkan? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Masa Subur Setelah Melahirkan

Masa subur adalah masa dimana sel telur matang dan dilepaskan dari ovarium, siap untuk dibuahi oleh sperma. Masa subur biasanya terjadi sekitar 12-16 hari sebelum menstruasi berikutnya. 

Namun, setelah melahirkan, siklus menstruasi mungkin tidak kembali normal segera. Hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti menyusui, stres, dan kondisi kesehatan tertentu.

Setelah masa nifas berlalu, masa subur atau ovulasi umumnya bisa terjadi pertama kali sekitar 45 – 94 hari atau 4 – 24 minggu setelah melahirkan. Namun itu tidaklah pasti, bisa saja setiap wanita mengalami pengalaman yang berbeda.

Ada beberapa wanita yang bisa kembali subur dalam beberapa minggu setelah melahirkan, ada juga yang baru kembali subur setelah beberapa bulan atau bahkan tahun karena setiap wanita memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda.

Hubungan Masa Subur dengan Jendela Fertilitas

Jendela fertilitas adalah periode waktu dimana Charm Girls memiliki peluang tertinggi untuk hamil. Jendela fertilitas ini biasanya terdiri dari 6 hari, yaitu 5 hari sebelum ovulasi dan 1 hari setelah ovulasi. 

Hal ini karena sperma bisa bertahan hidup di dalam tubuh wanita hingga 5 hari, sedangkan sel telur hanya bisa bertahan hidup selama 24 jam setelah dilepaskan dari ovarium.

Jadi, jika kamu ingin merencanakan program hamil atau bahkan menunda kehamilan kembali setelah melahirkan, penting untuk mengetahui jendela fertilitas. 

Jika ingin hamil. kamu dan pasangan harus berhubungan intim selama jendela fertilitas. Sebaliknya, jika Charm Girls ingin menghindari kehamilan, kamu harus menghindari berhubungan intim atau menggunakan kontrasepsi selama jendela fertilitas. 

Namun, perlu diingat bahwa jendela fertilitas ini bukanlah sesuatu yang tetap dan bisa berubah-ubah setiap bulannya, tergantung pada panjang dan keteraturan siklus menstruasi kamu, Charm Girls.

Jendela fertilitas dipengaruhi oleh proses ovulasi, yaitu pelepasan sel telur matang dari ovarium. Ovulasi ini dipicu oleh perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh. Ada dua hormon utama yang berperan dalam ovulasi, yaitu estrogen dan Luteinizing Hormone (LH).

Namun, ada beberapa faktor yang bisa mengganggu produksi dan keseimbangan hormon ini, sehingga mempengaruhi jendela fertilitas seseorang, seperti:

  • Usia

Semakin bertambah usia, jumlah dan kualitas sel telur akan menurun sehingga mengurangi peluang untuk hamil. Usia juga bisa mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi sehingga mempersulit kamu untuk mengetahui kapan ovulasi terjadi.

  • Gaya hidup

Pola makan, olahraga, berat badan, asupan kafein, alkohol, rokok, dan obat-obatan bisa mempengaruhi hormon dan ovulasi. Sebaiknya, kamu selalu menjaga pola hidup yang sehat dan seimbang, agar tubuh Anda bisa berfungsi dengan optimal.

  • Gangguan hormonal

Beberapa kondisi medis, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), endometriosis, atau miom, bisa menyebabkan gangguan hormonal yang menghambat ovulasi atau menyebabkan ovulasi tidak teratur. 

Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti haid tidak teratur, nyeri haid, perdarahan abnormal, atau kesulitan hamil, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Cara menghitung jendela fertilitas

Lalu, bagaimana cara mengetahui kapan kamu berada di dalam jendela fertilitas? Ada beberapa metode yang bisa Charm Girls lakukan untuk memantau jendela fertilitas, seperti:

  • Kalender

Metode ini mengandalkan pada perhitungan matematis berdasarkan panjang siklus menstruasi. Charm Girls bisa melihat siklus terpendek menstruasi. Misalnya, siklus menstruasi terpendek kamu adalah 26 hari. Lalu kurangi 26 dengan 18, maka hasilnya 8. Artinya, hari pertama masa subur akan datang pada hari ke-8 dari siklus menstruasi.

Kamu juga bisa menghitung dengan melihat siklus terpanjang menstruasi. Misalnya, siklus terpanjang kamu adalah 29 hari, tinggal kurangi saja 29 dengan 11. Hasilnya adalah 18, itu artinya hari terakhir masa subur kamu adalah hari ke-18 pada siklus menstruasi.

  • Lendir serviks

Metode ini mengandalkan pada perubahan lendir serviks yang terjadi sebelum dan sesudah ovulasi. Kamu bisa memeriksa lendir serviks dengan menggunakan jari bersih dan memasukkannya ke dalam vagina. 

Jika lendir serviks terasa encer, licin, dan bening, seperti putih telur, maka kamu sedang berada di masa subur. Jika lendir serviks kamu kental, lengket, dan putih, seperti susu, maka kamu sedang berada di masa tidak subur.

  • Suhu basal tubuh

Metode ini mengandalkan pada perubahan suhu tubuh yang terjadi sebelum dan sesudah ovulasi. Kamu bisa mengukur suhu tubuh setiap pagi setelah bangun tidur, yang disebut dengan suhu basal, dengan menggunakan termometer khusus. 

Apabila suhu basal tubuh naik atau melebihi 35,5–36,6 derajat Celcius, maka ada kemungkinan wanita sedang dalam masa subur. Untuk lebih mudah mengenali perubahan suhu tubuh, Charm Girls bisa mencatat hasil pengukuran suhu tubuh setiap hari, minimal selama tiga bulan sebelumnya.

Metode ini membutuhkan ketelitian dan konsistensi dalam mengukur suhu tubuh, dan bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti tidur, stres, atau penyakit.

  • Tes ovulasi

Metode ini mengandalkan pada deteksi LH surge yang terjadi sebelum ovulasi. Hormon LH diproduksi oleh kelenjar pituitari, yaitu kelenjar kecil di dasar otak. LH bertugas untuk merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur matang. 

LH mencapai puncaknya sekitar 24-36 jam sebelum ovulasi, dan ini disebut sebagai LH surge. Jadi, jendela fertilitas wanita juga ditentukan oleh kenaikan estrogen dan LH yang terjadi di dalam tubuh. 

Kamu bisa menggunakan alat tes ovulasi yang dijual di apotek atau toko online. Kamu cukup meneteskan urine ke alat tes, dan tunggu hasilnya. 

Jika alat tes menunjukkan garis gelap atau simbol positif, maka kamu sedang mengalami LH surge, dan ovulasi akan terjadi dalam 24 jam ke depan. Jika alat tes menunjukkan garis terang atau simbol negatif, maka kamu belum mengalami LH surge, dan ovulasi belum terjadi.

Tetap Nyaman Selama Masa Nifas

Selama masa nifas, tubuh mungkin akan terasa tidak nyaman karena berbagai perubahan. Belum lagi adanya perdarahan dari rahim atau lochia yang bisa berlangsung cukup lama. Lochia ini bisa berlangsung selama beberapa minggu, dan intensitasnya bisa berubah-ubah.

Pada awalnya, lochia akan berwarna merah tua dan banyak, kemudian berubah menjadi merah muda atau coklat dan sedikit, dan akhirnya berwarna kuning atau putih dan sangat sedikit.

Untuk mengatasi perdarahan ini, kamu tentunya perlu menggunakan pembalut yang sesuai dengan kebutuhan. Pembalut yang digunakan harus nyaman, aman, dan mampu menampung banyak darah. Jika tidak, kamu bisa mengalami kebocoran atau malah iritasi.

Salah satu produk yang bisa kamu gunakan adalah Charm Safe Night 42 cm. Pembalut ini memiliki panjang 42 cm, yang cocok untuk kamu yang mengalami perdarahan banyak dan ingin tidur nyenyak tanpa khawatir bocor. 

Pembalut Charm Safe Night 42 cm mampu menyerap 2 kali lebih banyak dari pembalut malam lain. Pembalut ini memiliki lapisan penyerap yang tebal dan lembut, yang bisa menyerap darah dengan cepat dan efektif. 

Pembalut ini juga memiliki lapisan penahan bocor yakni liquid seal bodyfit dan gathers, yang bisa mencegah darah merembes ke belakang dan bahkan ke samping.  Tak perlu takut iritasi akibat gesekan pada kulit, karena pembalut Charm Safe Night 42 cm ini juga 

memiliki permukaan yang halus dan lembut banget. 

Dengan menggunakan pembalut ini, kamu bisa merasa lebih nyaman, aman, dan percaya diri selama masa nifas. Charm Girls juga bisa tidur nyenyak tanpa khawatir bocor. Jadi, tunggu apa lagi? Segera dapatkan pembalut Charm Safe Night 42 cm di toko terdekat!

Fertilitas adalah
Pengertian fertilitas
Komentar (0)
A

floating-icon