Lipodistrofi gynoid, atau yang sering disebut sebagai selulit, merupakan kondisi fisik yang cukup umum dialami wanita. Kondisi ini ditandai dengan penumpukan lemak di bawah kulit yang membuat kulit tampak memiliki tekstur bergelombang, mirip kulit jeruk.
Perubahan pada kulit ini bisa dialami oleh siapa pun, tetapi risikonya lebih tinggi selama periode haid karena fluktuasi hormon dan adanya cairan yang tertahan di dalam tubuh. Kabarnya, salah satu cara mengatasi selulit adalah dengan menjauhi larangan tertentu saat haid. Benarkah demikian?
Untuk mengetahui jawabannya, yuk, telusuri lebih dalam artikel ini!
Apa itu selulit?
Selulit adalah penumpukan lemak di bawah kulit yang menimbulkan tekstur tidak rata atau bergelombang pada kulit. Selulit biasanya muncul di paha, lengan, bokong, perut, dan pinggul.
Kemunculan selulit berkaitan dengan beragam faktor, mulai dari genetik, pola makan, hingga hormon. Nah, perubahan hormonal inilah yang membuat selulit sering dikaitkan dengan pubertas dan haid.
Pubertas, yaitu masa transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa, memicu perubahan hormon dalam tubuh. Hal ini dapat mengganggu serat kolagen yang membentuk kulit. Salah satu dampaknya adalah kulit jadi memiliki tekstur yang bergelombang seperti kulit jeruk.
Sementara pada perempuan yang haid, perubahan hormon estrogen dan progesteron bisa mengurangi kelenturan kulit dan memperparah selulit. Inilah mengapa tekstur kulit kamu bisa sedikit berubah setelah haid.
Sebenarnya, selulit itu sendiri tidak berbahaya. Akan tetapi, munculnya selulit memang bisa menurunkan rasa percaya diri perempuan, terutama karena selulit sering muncul di area tubuh berikut ini.
- Paha bagian dalam dan luar karena cenderung menumpuk lemak.
- Bokong karena tekanan yang diberikan saat duduk atau berdiri.
- Perut, terutama di sekitar pinggang dan bagian bawah.
- Lengan atas, terutama di bagian lengan belakang.
- Kaki, umumnya di bagian belakang paha, betis, dan di atas mata kaki. Selulit di area ini terkadang terlihat jelas.
- Area lain yang mampu menampung lebih banyak lemak.
Penyebab munculnya selulit di paha saat haid
Penyebab utama kemunculan selulit, termasuk yang ada di paha, adalah perubahan hormon-hormon di dalam tubuh. Selain itu, berikut adalah beberapa faktor yang juga bisa ikut berperan.
1. Hormon yang tidak seimbang
Perempuan memiliki lebih banyak lemak daripada laki-laki, terutama di sekitar panggul dan paha. Perubahan hormon selama haid bisa memengaruhi jaringan lemak di bawah kulit dan mempercepat pembentukan selulit.
Tidak cuma itu, seiring bertambahnya usia pun, produksi estrogen yang berlebihan bisa merusak jaringan ikat. Semakin lemak mendorong jaringan ikat ini, semakin besar pula kemungkinan terbentuknya selulit.
2. Faktor keturunan
Selulit ternyata bisa diwarisi dalam keluarga, lo, Charm Girls! Sebagai contoh, jika ibu atau nenekmu memiliki selulit di paha, peluang kamu untuk mengalaminya pun semakin besar. Tes genetik bisa membantu membuktikan rentan-tidaknya kamu terhadap selulit.
3. Tidak rutin berolahraga
Olahraga adalah cara yang efektif untuk mencegah atau mengurangi selulit. Dengan berolahraga, kamu meregangkan jaringan ikat di bawah area kulit yang tadinya kurang lentur. Sementara jika kamu tidak pernah berolahraga sama sekali, selulit mungkin saja muncul semakin banyak.
4. Merokok dan gaya hidup tidak sehat
Merokok dapat menghambat aliran pembuluh darah dan mengganggu pembentukan kolagen sehingga jaringan ikat menjadi lebih rentan terhadap peregangan dan selulit pun muncul. Selain itu, kebiasaan merokok juga bisa menyebabkan masalah kulit lain, seperti kerutan, penuaan dini, dan stretch mark.
Cara mengatasi selulit di paha
Banyak perempuan yang mencari cara untuk menghilangkan selulit di paha maupun bagian tubuh lainnya. Sayangnya, tak sedikit yang tergiur dengan krim, salep, maupun obat yang diklaim dapat menghilangkan selulit dalam bentuk lainnya.
Nah, daripada mencoba-coba sembarang obat yang belum terjamin keamanannya, kamu dapat menghilangkan selulit di paha dengan beberapa cara di bawah ini.
1. Mengonsumsi kaldu tulang
Kaldu tulang adalah salah satu bahan makanan sumber kolagen. Ingat, serat kolagen yang sehat dibutuhkan untuk membentuk kulit yang lentur. Nah, kamu bisa mendapat asupan kolagen dengan menambahkan kaldu tulang ke dalam makanan.
Mengonsumsi makanan sumber kolagen secara rutin dapat membantu menyamarkan selulit, terutama di area paha, tangan, dan perut. Kamu bisa membeli kaldu jadi atau membuatnya sendiri dengan merebus sisa tulang sapi dalam air selama 8–24 jam.
2. Berolahraga secara rutin
Ada beragam jenis olahraga yang bisa membantu menghilangkan selulit di paha, mulai dari squat, lunge, glute bridge, hingga latihan aerobik. Yang terpenting adalah gerakan olahraga tersebut harus melatih bagian tubuh yang paling rentan membentuk selulit.
3. Gosok kulit dengan sikat mandi kering
Kamu bisa menghilangkan selulit dengan cara menyikat permukaan kulit menggunakan sikat mandi kering, khususnya di area yang banyak terdapat selulit. Melakukan ini bisa membantu merangsang peredaran getah bening yang biasanya diam. Dengan begitu, kulit akan terasa lebih halus.
4. Konsumsi multivitamin
Kulit dan jaringan ikat tubuh memerlukan zat gizi yang memadai, khususnya vitamin C yang penting untuk kesehatan kulit. Vitamin ini membantu menjaga kulit tetap sehat dan kuat. Selain itu, pastikan untuk makan makanan bergizi dan menambahkan suplemen multivitamin ke dalam pola makan kamu, ya!
5. Prosedur laser kulit
Prosedur laser kulit adalah opsi terakhir yang bisa mengurangi kemunculan selulit. Dibutuhkan sekitar 10 hingga 15 sesi untuk hasil yang optimal meskipun hasilnya tidak permanen. Sebelum memilih prosedur ini, kamu tentunya harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kulit.
Nah, Charm Girls, itu dia informasi tentang selulit yang dapat muncul saat menstruasi, terutama di area paha dan perut. Dengan menerapkan lima cara tersebut, diharapkan selulit akan hilang dan rasa percaya diri kamu meningkat kembali.
