Kembali

Edukasi

Apa itu Vulvovaginitis?

Apa itu Vulvovaginitis?


Charm Girls, sebagai perempuan organ reproduksi adalah salah satu bagian tubuh yang juga rentan mengalami gangguan. Perempuan sering mengalami infeksi vagina karena area tersebut memiliki lingkungan yang lembab dan hangat, serta kondisi di vagina ideal bagi pertumbuhan bakteri, ragi, dan jamur. 

Faktor-faktor seperti perubahan hormon, penggunaan antibiotik, kebersihan yang kurang, serta hubungan seksual dapat meningkatkan risiko infeksi. Kondisi seperti vaginitis dan penyakit menular seksual dapat mempengaruhi vagina. Iritasi pada miss v merupakan gejala umum yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor ini.

Nah Charm Gils, artikel ini akan memuat informasi soal salah satu infeksi vagina, yakni vulvovaginitis. Pertama-tama vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina. Ini juga disebut vaginitis atau vulvitis. 

Ini adalah kondisi umum, dan sepertiga perempuan akan mengalaminya sepanjang hidupnya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, vulvovaginitis bakterial mempengaruhi hampir 30 persen wanita di Amerika Serikat selama hidup mereka jadi ini adalah penyebab paling umum dari gejala vagina.

Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan timbulnya vulvovaginitis. Mulai dari infeksi, reaksi iritasi, perubahan hormonal dan situasi lain yang berkontribusi untuk mengubah ekosistem vagina, membuatnya lebih rentan. Gejala vulvovaginitis terasa seperti terbakar, gatal dan kerap sering dikaitkan dengan keputihan.

Penyebab terjadinya vulvovaginitis 

Nah Charm Girls, ada banyak hal pemicu yang bisa menyebabkan infeksi pada vagina dan area vulva. Penyebab paling umum adalah bakteri, namun ada penyebab lainnya yakni:

  • Ragi
  • Virus
  • Parasit
  • Faktor lingkungan
  • Infeksi menular seksual (IMS)
  • Paparan bahan kimia iritan dan alergen

1. Bakteri

Bakteri tertentu dapat berkembang biak dan menyebabkan vulvovaginitis. Gardnerella adalah bakteri yang umum ditemukan di vagina. Pertumbuhan berlebih menyebabkan vaginosis bakterial, vulvovaginitis yang paling umum.

Selain itu bakteri Streptococcus atau Staphylococcus juga dapat muncul, namun biasanya tidak menyebabkan infeksi. Infeksi bakteri dapat menyebabkan keluarnya cairan berwarna putih keabu-abuan dengan bau amis.

2. Ragi

Nah, Charm Girls, salah satu penyebab paling umum dari vulvovaginitis adalah Candida albicans. Infeksi jamur ini dapat menyebabkan gatal pada alat kelamin dan keputihan kental berwarna putih dengan tekstur seperti keju cottage.

Beberapa wanita mengalami infeksi jamur setelah menggunakan antibiotik. Sebab, antibiotik mampu membunuh bakteri antijamur yang secara alami hidup di vagina.

3. Virus

Vulvovaginitis juga biasanya disebabkan oleh virus yang ditularkan secara seksual. Ini termasuk herpes dan human papillomavirus (HPV).

4. Parasit

Selain itu, cacing kremi, kudis, dan kutu dapat menyebabkan peradangan pada vulva dan vagina.

5. Faktor lingkungan

Kebersihan yang buruk dan alergen juga dapat menyebabkan kondisi ini. Pakaian ketat dapat bergesekan dengan kulit dan menyebabkan iritasi serta memerangkap kelembaban di area tersebut.

Kemudian, kulit yang teriritasi lebih rentan terkena dibandingkan kulit sehat. Iritasi juga dapat menunda pemulihan.

6. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Vaginitis IMS trichomonas dapat menyebabkan vulvovaginitis. Infeksi ini menyebabkan ketidaknyamanan pada alat kelamin, gatal, dan keluarnya cairan yang banyak. 

Keputihan bisa berwarna kuning, hijau, atau abu-abu. Seringkali baunya menyengat. Klamidia, gonore, dan herpes juga dapat menyebabkan vaginitis.

7. Bahan kimia

Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan vulvovaginitis. Ini sering ditemukan dalam sabun, semprotan kewanitaan, parfum, dan alat kontrasepsi vagina. Bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi antara paraben, sodium sulfat, triclosan, dioksan.

Gejala yang terasa

Setelah mengetahui apa penyebab dari vulvovaginitis,berikut adalah beberapa gejala yang mungkin dialami perempuan dengan vulvovaginitis

Biasanya, gejala akibat vaginitis terjadi di dalam atau di luar vagina, di vulva. Perlu dipahami Charm Girls, apa yang dirasakan bergantung pada penyebab vaginitis. Ada kemungkinan untuk menderita lebih dari satu jenis vaginitis dalam satu waktu.

Gejala vaginitis meliputi perasaan gatal, iritasi, rasa terbakar,kemerahan, pembengkakan, terasa kering , ruam, lecet atau benjolan.

Selain itu, saat seorang perempuan mengalami vaginitis  ada perasaan tidak nyaman saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seks, pendarahan ringan yakni bercak atau flek, keputihan dan bau, keputihan yang tidak normal.

Jika Charm Girls merasakan salah satu dari hal ini, segera temui dokter. Keluarnya cairan dari infeksi jamur biasanya berwarna putih, tidak berbau, dan menggumpal, mirip dengan keju cottage. Gatal juga merupakan jadi keluhan yang umum terkait kondisi ini.

Keluarnya cairan dari vaginosis bakterial lebih kental dari biasanya, tetapi encer, berbau amis, dan berwarna abu-abu atau hijau.

Keputihan akibat trikomoniasis juga berbau amis, namun berwarna kuning kehijauan, dan terkadang berbusa.

Pencegahan vulvovaginitis

Sedia payung sebelum hujan adalah upaya yang bisa diterapkan, nah Charm Girls bisa lakukan pencegahan untuk meminimalisir vulvovaginitis dengan melakukan beberapa hal, antara lain:

  • Hindari pakaian ketat yang dapat menahan panas dan kelembaban
  • Jangan gunakan sabun atau semprotan wangi pada atau di dalam vagina
  • Jangan melakukan douche atau proses atau tindakan mencuci atau membersihkan vagina dengan memasukkan cairan ke dalam rongga vagina.
  • Gunakan pengaman saat berhubungan seks

Salah satu hal paling penting adalah bicarakan dengan dokter atau temui petugas kesehatan jika Charm Girls merasakan gejala-gejala seperti ini ya!

iritasi pada miss v
penyebab iritasi pada miss v
Komentar (7)
A

An
Anonymous
Baru tau nih
8 months ago
Balas
Avatar Profile Image
Hesti Noviyanti
Bakteri tertentu dapat berkembang biak dan menyebabkan vulvovaginitis. Gardnerella adalah bakteri yang umum ditemukan di vagina.
8 months ago
Balas
Avatar Profile Image
docart creative art n design
Beberapa wanita mengalami infeksi jamur setelah menggunakan antibiotik. Sebab, antibiotik mampu membunuh bakteri antijamur yang secara alami hidup di vagina.
8 months ago
Balas
floating-icon