Kembali

Girl's Life

Perimenopause Dini, Apa Penyebabnya dan Bisakah Dicegah?

Perimenopause Dini, Apa Penyebabnya dan Bisakah Dicegah?


Perimenopause atau masa transisi menuju menopause, merupakan bagian alami dari siklus kehidupan wanita. Fase ini bisa membawa perubahan pada fisik dan emosional, khususnya bagi wanita yang mengalaminya lebih awal dari seharusnya.

Perimenopause biasanya dialami oleh wanita berusia 45 tahun, tetapi dalam beberapa kasus bisa terjadi lebih cepat. Wanita yang mengalaminya mungkin memiliki gejala dan risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan wanita dengan masa perimenopause normal.

Lantas, apa penyebab dan gejalanya yang bisa kamu kenali? Yuk, simak artikel ini yang membahas tuntas mengenai perimenopause dini!

Apa penyebab perimenopause dini dan gejalanya?

Perimenopause adalah fase transisi (peralihan) antara masa reproduksi wanita dan menopause. Pada fase ini, hormon estrogen dan progesteron mengalami perubahan selama bertahun-tahun, hingga akhirnya turun secara drastis.

Penyebab pasti perimenopause dini sebenarnya belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang mengalami kondisi ini. Faktor-faktor tersebut bisa datang dari riwayat keluarga hingga gaya hidup. 

Beberapa faktor penyebab perimenopause dini antara lain:

  • faktor genetik,
  • kondisi medis atau penyakit tertentu,
  • kemoterapi atau radiasi untuk kanker,
  • riwayat operasi pengangkatan rahim (histerektomi),
  • riwayat keluarga menopause dini,
  • penyakit autoimun,
  • kebiasaan merokok, serta
  • mengidap HIV/AIDS.

Wanita dengan perimenopause dini dapat memiliki risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi, biasanya berupa osteoporosis atau penyakit jantung. Maka dari itu, wanita yang mengalaminya perlu berkonsultasi secara berkala ke dokter untuk memantau kondisi kesehatannya.

Gejala awal perimenopause dini biasanya berupa siklus menstruasi yang tidak teratur dan terjadi selama bertahun-tahun, bahkan walaupun kamu sudah mencoba berbagai cara agar cepat PMS. Selain itu, mungkin juga sering ada bercak darah di antara siklus haid.

Selain itu, berikut ini gejala menopause dini lainnya yang perlu kamu ketahui.

  • Muncul hot flashes (rasa panas pada tubuh bagian atas).
  • Keringat pada malam hari.
  • Miss V terasa kering.
  • Kulit, mata, dan mulut terasa kening.
  • Sering buang air kecil.
  • Sering susah tidur (insomnia).
  • Perubahan emosional, seperti mudah marah, mudah sedih, atau cemas.
  • Sering sakit kepala dan nyeri sendi.
  • Kenaikan atau penurunan berat badan.
  • Rambut rontok atau menipis.

Cara mencegah perimenopause dini

Penting bagi wanita untuk memahami bahwa perimenopause adalah bagian normal dari proses penuaan. Oleh karenanya, tidak ada cara pasti untuk mencegah perimenopause maupun menopause.

Hanya saja, perempuan yang mengalami perimenopause atau menopause dini memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit jantung dan osteoporosis. Meskipun tak dapat dicegah, setidaknya beberapa perubahan gaya hidup berikut bisa membantu menunda menopause dan mengurangi gejalanya.

1. Menjaga berat badan

Berat badan yang kurang maupun berlebih dapat memengaruhi kadar hormon dan meningkatkan risiko perimenopause dini. Maka dari itu, kamu dianjurkan untuk menjaga berat badan dengan mengonsumsi makanan bergizi sehingga menopause pun dapat tertunda.

Selain itu, menjaga berat badan juga bisa meningkatkan kesehatan sistem reproduksi. Akan tetapi, perlu diingat bahwa datangnya menopause bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik dan kondisi medis tertentu yang tidak bisa dicegah.

2. Hindari merokok

Sudah menjadi fakta umum bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan, termasuk mempercepat datangnya perimenopause. Pasalnya, zat berbahaya dalam rokok dapat menyebabkan stres dan merusak sel serta jaringan tubuh sehingga kesehatan ovarium pun terancam.

3. Hindari alkohol

Sama seperti merokok, konsumsi alkohol juga tidak baik untuk kesehatan tubuh. Orang yang mengonsumsi alkohol pun lebih rentan mengalami perimenopause dini. Untuk menundanya, sebaiknya hindari alkohol sama sekali dari sekarang, ya, Charm Girls.

4. Olahraga secara teratur

Olahraga teratur dapat membantu mengatur produksi hormon dan bahkan menunda menopause, lho. Ini lantaran olahraga dapat membantu tubuhmu memproduksi hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron. 

Wanita yang berolahraga secara teratur juga cenderung memiliki kadar estrogen yang lebih seimbang sehingga fase menopause pun dapat tertunda. Untuk mewujudkannya, kamu bisa melakukan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari dalam seminggu.

5. Kelola stres dengan baik

Tingkat stres yang tinggi juga bisa memengaruhi kadar hormon dan meningkatkan risiko perimenopause dini. Oleh karenanya, kamu perlu mengelola stres dengan baik melalui latihan pernapasan, latihan yoga, meditasi, atau melakukan hal-hal yang kamu sukai.

6. Konsultasi dengan dokter

Jika kamu khawatir perihal perimenopause dini dan ingin menundanya karena alasan tertentu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan sejak dini. Tidak perlu takut, sebab justru di sinilah kamu bisa bertanya sebanyak mungkin seputar kesehatan reproduksi, menstruasi, perimenopause, dan menopause.

Selain itu, dokter juga bisa memeriksa kondisi kesehatanmu secara menyeluruh serta mendeteksi gangguan tertentu yang mungkin kamu alami. Jadi, kamu bisa mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya.

Nah, Girls, meskipun cara-cara di atas dipercaya mampu menunda perimenopause, penting untuk diingat bahwa perimenopause adalah bagian dari proses penuaan yang wajar dan tidak bisa dicegah begitu saja. 

Hampir seluruh faktor penyebab menopause dini berada di luar kendalimu. Namun, beberapa di antaranya, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol masih dapat kamu hindari. Jadi, yuk, mulai terapkan pola hidup yang sehat!

fase perimenopause adalah
perimenopause dini, menopause dini
Komentar (35)
A

An
Anonymous
Nice info
a year ago
Balas
An
Anonymous
Thanks for information ❤️
a year ago
Balas
An
Anonymous
Makasih banyak informasi nya
a year ago
Balas
floating-icon