Kembali

Edukasi

Ada Benjolan di Area Miss V? Bahaya atau Tidak, Ya?

Ada Benjolan di Area Miss V? Bahaya atau Tidak, Ya?


Beberapa wanita mungkin pernah merasakan benjolan di area rambut Miss V mereka, baik yang berukuran kecil hingga cukup besar hingga mudah diraba. Karena benjolan sering dikaitkan dengan penyakit serius, tentu banyak yang merasa khawatir dengan ini.

Benjolan apa pun yang muncul di area kewanitaan memang tak boleh diabaikan karena bisa berujung pada infeksi atau penyakit tertentu. Nah, biasanya, benjolan karena suatu penyakit disertai dengan flek coklat yang muncul sebelum haid.

Akan tetapi, itu bukan satu-satunya pembeda. Ada juga kondisi lain yang menyebabkan terbentuknya benjolan di sekitar bulu kemaluan wanita. Apa saja? Yuk, simak uraian di bawah ini!

Gejala dan penyebab benjolan di area rambut Miss V

Benjolan yang muncul di sekitar bulu kemaluan biasanya merupakan jerawat dan tidak berbahaya. Namun, jika benjolan tersebut tidak kunjung menghilang dalam beberapa hari atau minggu, sebaiknya periksakan kondisimu ke dokter ya, Charm Girls.

Pasalnya, benjolan yang bertahan lama juga dapat menandakan penyakit serius lain, seperti kista, angioma, dan bahkan kanker kulit. Berikut ini berbagai penyebab benjolan di area sekitar Miss V dan gejalanya.

1. Kista

Kista adalah benjolan bulat berwarna kekuningan yang terbentuk di bawah permukaan kulit. Benjolan berbentuk seperti bola kecil dan dapat digerakkan saat ditekan. Seiring waktu, kista memang bisa membesar, tapi biasanya tidak menimbulkan masalah serius.

2. Angioma

Selain kista, benjolan yang muncul di sekitar area Miss V bisa berasal dari angioma, yaitu gumpalan pembuluh darah yang memiliki warna merah dan keunguan. Berbeda dengan kista, angioma tidak membesar dan tidak memerlukan pengobatan.

3. Molluscum contagiosum

Molluscum contagiosum merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui kontak seksual. Gejala utamanya adalah munculnya benjolan-benjolan kecil di area rambut Miss V. Penyakit ini bisa meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS) dan kanker, jadi orang yang tertular harus segera periksa ke dokter.

4. Kutil kelamin

Benjolan di sekitar bulu kemaluan wanita juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit infeksi, seperti kutil kelamin. Kutil kelamin biasanya berbentuk benjolan kecil dengan jumlah banyak dan warna yang sama dengan kulit. Penyakit ini dapat menular sehingga membutuhkan pengobatan khusus.

5. Sifilis

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang ditandai dengan munculnya luka berbentuk bulat seperti benjolan. Beberapa gejala lain yang mungkin dialami oleh penderita sifilis di antaranya pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, dan munculnya banyak luka di area kewanitaan.

6. Herpes

Penyakit herpes menimbulkan benjolan-benjolan yang melepuh dan menyakitkan pada area kemaluan. Penyakit ini bisa diobati, tapi pengidapnya tidak akan betul-betul pulih sepenuhnya. Pasalnya, virus herpes akan berdiam di dalam tubuh manusia dan dapat muncul kembali saat sistem kekebalan tubuh melemah. 

7. Kanker kulit

Kanker kulit biasanya terjadi pada orang dewasa, tetapi tak dipungkiri remaja juga bisa mengalaminya. Gejala awal kanker kulit di area Miss V yaitu munculnya bercak hitam yang terus membesar serta benjolan kemerahan yang mengeluarkan darah.

8. Kanker vulva

Kanker vulva merupakan kanker yang terjadi di area paling luar Miss V dan umumnya menyerang wanita lanjut usia. Gejala yang dialami oleh penderitanya adalah benjolan di area rambut Miss V, rasa terbakar dan gatal, serta nyeri pada organ reproduksi.

Cara mengatasi benjolan di area rambut Miss V

Benjolan yang muncul di sekitar bulu kemaluan wanita sekilas memang bikin khawatir. Akan tetapi, bahaya atau tidaknya benjolan tersebut sebenarnya tergantung pada penyebabnya. Selain itu, penanganan yang dilakukan pun berbeda-beda. 

Sebagai contoh, benjolan yang disebabkan oleh jerawat dan kista bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika benjolan kista terasa menyakitkan, dokter akan mengeluarkan cairan yang berada di dalam kantong kista tersebut.

Sementara itu, benjolan karena penyakit infeksi bakteri perlu diatasi dengan antibiotik. Obat antibiotik harus digunakan sesuai anjuran dokter. Kalau tidak, bakteri justru bisa menjadi kebal sehingga antibiotik yang sama tidak ampuh lagi.

Jika benjolan di area rambut Miss V disebabkan oleh infeksi virus seperti herpes atau kutil kelamin, antibiotik tentu tidak ampuh. Dokter perlu meresepkan obat antivirus untuk mencegah perbanyakan virus dan meredakan gejala yang ada.

Memang sulit untuk mencegah munculnya benjolan di sekitar bulu kemaluan wanita, tapi kamu bisa memulainya dengan cara berikut ini.

  • Menjaga kebersihan tubuh dan area pribadi, terutama setelah melakukan kontak fisik dengan seseorang.
  • Membersihkan area Miss V secara rutin dengan air.
  • Tidak melakukan hubungan seksual sembarangan dan bergonta-ganti pasangan guna melindungi diri dari infeksi menular seksual.
  • Makan makanan sehat dan olahraga secara teratur.

Benjolan di area rambut Miss V pada umumnya tidak berbahaya. Kebanyakan benjolan ini mungkin terbentuk dari jerawat atau kista yang bisa menghilang dengan sendirinya. Jadi, kamu tidak perlu panik kalau menemukannya ya, Girls!

Meski begitu, benjolan yang tidak kunjung hilang selama berminggu-minggu mungkin perlu diwaspadai, apalagi jika kamu juga mengalami gejala lain, seperti nyeri atau flek coklat yang muncul sebelum haid. Kalau sudah begitu, ada baiknya beri tahu orang tua agar kamu bisa menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

benjolan di area rambut miss v
Komentar (15)
A

An
Anonymous
Nice info
a year ago
Balas
An
Anonymous
Thanks for information ❤️
a year ago
Balas
An
Anonymous
Terimakasih banyak atas informasinya Cha Cha
a year ago
Balas
floating-icon