Penebalan dinding rahim sebetulnya adalah bagian normal dari menstruasi. Kalau sel sperma berhasil membuahi sel telur, lapisan rahim akan menebal untuk memberikan ruang bagi embrio untuk berkembang. Sebaliknya, jika sel telur tidak dibuahi, lapisan rahim yang menebal akan meluruh. Inilah yang dikenal sebagai menstruasi.
Namun, penebalan dinding rahim juga bisa terjadi secara tidak wajar. Kondisi yang disebut hiperplasia endometrium ini terjadi karena adanya pertumbuhan sel berlebih (hiperplasia) di sekitar lapisan rahim sehingga dinding rahim jadi sangat tebal.
Penebalan dinding rahim karena hamil dan haid memiliki tanda-tanda yang mirip, tetapi sebetulnya ada perbedaan di antara keduanya. Biar tidak salah lagi, yuk, kita simak apa aja perbedaan tersebut!
Apa penyebab penebalan dinding rahim saat haid?
Saat terjadi ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium), produksi hormon progesteron dan estrogen akan meningkat. Hormon progesteron membantu rahim mempersiapkan kehamilan, sedangkan estrogen menebalkan lapisan rahim. Ini bertujuan supaya rahim siap untuk menjadi lokasi ideal bagi pertumbuhan janin.
Namun, jika pembuahan tidak terjadi, kadar estrogen dan progesteron akan turun. Hal ini menyebabkan dinding rahim melemah dan bahkan luruh sehingga terjadilah haid. Ada sejumlah tanda yang bisa muncul pada tubuh, salah satunya nyeri perut.
Perbedaan penebalan dinding rahim saat hamil dan haid
Banyak perempuan mengalami telat haid dan mendapati dua garis biru pada test pack. Namun, ketika memeriksakan kondisi kehamilannya ke dokter, ternyata mereka belum bisa dinyatakan hamil, sebab tidak terdapat kantung kehamilan di dalam rahim.
Meskipun penebalan dinding rahim bisa menandakan awal kehamilan, ternyata banyak juga wanita yang mengalami ini sebagai tanda haid. Memang, ini tentu mengecewakan bagi pasangan yang menanti momongan.
Keduanya memang mirip, tapi kamu bisa mencari beda penebalan dinding rahim mau mens dan mau hamil dari tanda-tanda lain yang menyertainya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
1. Penebalan dinding rahim karena hamil
Selama ovulasi berlangsung, dinding rahim mengalami penebalan sebagai persiapan untuk masuknya sel telur yang telah dibuahi. Bisa dikatakan, ini merupakan tahap awal dari kehamilan. Ini juga normal karena ketebalan dinding rahim memang mengalami banyak perubahan selama masa kehamilan.
Selain itu, ketebalan dinding rahim yang disebabkan oleh kehamilan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan janin di masa depan. Oleh karenanya, ketebalan dinding rahim menjadi parameter yang dinilai selama tes USG.
Jadi, bisa aja terjadi kehamilan apabila kamu dinyatakan mengalami penebalan dinding rahim disertai gejala-gejala seperti:
- telat haid,
- keluar darah dari miss v tapi bukan haid,
- mual dan muntah, atau
- kelelahan.
2. Penebalan dinding rahim karena haid
Ketika hormon estrogen dan progesteron mengalami perubahan selama masa ovulasi, ketebalan lapisan dinding rahim juga akan mengalami perubahan. Ini berguna untuk membantu pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi.
Sementara pada wanita yang tidak hamil, penebalan dinding rahim bisa terjadi karena siklus haid, karsinoma endometrium (kanker lapisan rahim), polip rahim, kelebihan sel (hiperplasia) pada lapisan rahim, dan faktor lainnya.
Jadi, setiap wanita bisa mengalami penebalan dinding rahim sebelum akhirnya rahim meluruh karena tak ada pembuahan. Biasanya, periode ini disertai dengan tanda-tanda haid, seperti:
- nyeri perut pada bagian bawah,
- perut terasa kembung,
- timbul jerawat, dan
- nafsu makan yang meningkat.
Nah, itulah perbedaan penebalan dinding rahim akibat hamil dan haid, Charm Girls. Penebalan dinding rahim karena kehamilan perlu dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter kandungan secara rutin. Jika kantung kehamilan belum muncul, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan obat program hamil.
Namun, kalau penebalan dinding rahim berkaitan dengan menstruasi, tidak ada metode khusus untuk menanganinya. Kamu bisa menjalani gaya hidup sehat, makan makanan bergizi, dan berolahraga ringan untuk menjaga tubuh tetap bugar selama haid.
Kamu juga perlu menjaga kebersihan organ intim dengan rutin mengganti pembalut setiap 2–3 jam sekali, terutama kalau darah haid sedang banyak-banyaknya. Menjaga kesehatan tubuh dan organ intim sejak dini merupakan langkah awal untuk mencapai kehamilan yang sehat di masa depan nanti.Penebalan dinding rahim sebetulnya adalah bagian normal dari menstruasi. Kalau sel sperma berhasil membuahi sel telur, lapisan rahim akan menebal untuk memberikan ruang bagi embrio untuk berkembang. Sebaliknya, jika sel telur tidak dibuahi, lapisan rahim yang menebal akan meluruh. Inilah yang dikenal sebagai menstruasi.
Namun, penebalan dinding rahim juga bisa terjadi secara tidak wajar. Kondisi yang disebut hiperplasia endometrium ini terjadi karena adanya pertumbuhan sel berlebih (hiperplasia) di sekitar lapisan rahim sehingga dinding rahim jadi sangat tebal.
Penebalan dinding rahim karena hamil dan haid memiliki tanda-tanda yang mirip, tetapi sebetulnya ada perbedaan di antara keduanya. Biar tidak salah lagi, yuk, kita simak apa aja perbedaan tersebut!
Apa penyebab penebalan dinding rahim saat haid?
Saat terjadi ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium), produksi hormon progesteron dan estrogen akan meningkat. Hormon progesteron membantu rahim mempersiapkan kehamilan, sedangkan estrogen menebalkan lapisan rahim. Ini bertujuan supaya rahim siap untuk menjadi lokasi ideal bagi pertumbuhan janin.
Namun, jika pembuahan tidak terjadi, kadar estrogen dan progesteron akan turun. Hal ini menyebabkan dinding rahim melemah dan bahkan luruh sehingga terjadilah haid. Ada sejumlah tanda yang bisa muncul pada tubuh, salah satunya nyeri perut.
Perbedaan penebalan dinding rahim saat hamil dan haid
Banyak perempuan mengalami telat haid dan mendapati dua garis biru pada test pack. Namun, ketika memeriksakan kondisi kehamilannya ke dokter, ternyata mereka belum bisa dinyatakan hamil, sebab tidak terdapat kantung kehamilan di dalam rahim.
Meskipun penebalan dinding rahim bisa menandakan awal kehamilan, ternyata banyak juga wanita yang mengalami ini sebagai tanda haid. Memang, ini tentu mengecewakan bagi pasangan yang menanti momongan.
Keduanya memang mirip, tapi kamu bisa mencari beda penebalan dinding rahim mau mens dan mau hamil dari tanda-tanda lain yang menyertainya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
1. Penebalan dinding rahim karena hamil
Selama ovulasi berlangsung, dinding rahim mengalami penebalan sebagai persiapan untuk masuknya sel telur yang telah dibuahi. Bisa dikatakan, ini merupakan tahap awal dari kehamilan. Ini juga normal karena ketebalan dinding rahim memang mengalami banyak perubahan selama masa kehamilan.
Selain itu, ketebalan dinding rahim yang disebabkan oleh kehamilan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan janin di masa depan. Oleh karenanya, ketebalan dinding rahim menjadi parameter yang dinilai selama tes USG.
Jadi, bisa aja terjadi kehamilan apabila kamu dinyatakan mengalami penebalan dinding rahim disertai gejala-gejala seperti:
- telat haid,
- keluar darah dari miss v tapi bukan haid,
- mual dan muntah, atau
- kelelahan.
2. Penebalan dinding rahim karena haid
Ketika hormon estrogen dan progesteron mengalami perubahan selama masa ovulasi, ketebalan lapisan dinding rahim juga akan mengalami perubahan. Ini berguna untuk membantu pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi.
Sementara pada wanita yang tidak hamil, penebalan dinding rahim bisa terjadi karena siklus haid, karsinoma endometrium (kanker lapisan rahim), polip rahim, kelebihan sel (hiperplasia) pada lapisan rahim, dan faktor lainnya.
Jadi, setiap wanita bisa mengalami penebalan dinding rahim sebelum akhirnya rahim meluruh karena tak ada pembuahan. Biasanya, periode ini disertai dengan tanda-tanda haid, seperti:
- nyeri perut pada bagian bawah,
- perut terasa kembung,
- timbul jerawat, dan
- nafsu makan yang meningkat.
Nah, itulah perbedaan penebalan dinding rahim akibat hamil dan haid, Charm Girls. Penebalan dinding rahim karena kehamilan perlu dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter kandungan secara rutin. Jika kantung kehamilan belum muncul, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan obat program hamil.
Namun, kalau penebalan dinding rahim berkaitan dengan menstruasi, tidak ada metode khusus untuk menanganinya. Kamu bisa menjalani gaya hidup sehat, makan makanan bergizi, dan berolahraga ringan untuk menjaga tubuh tetap bugar selama haid.
Kamu juga perlu menjaga kebersihan organ intim dengan rutin mengganti pembalut setiap 2–3 jam sekali, terutama kalau darah haid sedang banyak-banyaknya. Menjaga kesehatan tubuh dan organ intim sejak dini merupakan langkah awal untuk mencapai kehamilan yang sehat di masa depan nanti.