Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan mandiri buat mendeteksi perubahan dan kelainan pada payudara. Lewat pemeriksaan ini, kamu bakal tahu kalau ada benjolan pada payudara yang bisa jadi tanda dari penyakit tertentu.
Kenapa pemeriksaan ini penting banget dan apa aja langkah-langkahnya? Simak jawabannya di sini, yuk!
Kenapa kamu harus melakukan SADARI?
Pemeriksaan mandiri penting banget buat kesehatan payudara kamu. Soalnya kalau kanker payudara terdeteksi sejak dini, peluang buat sembuh juga makin besar. Tapi, SADARI bukan satu-satunya pemeriksaan buat mendeteksi kanker ya, Charm Girls. Kalau kamu nemu benjolan waktu melakukan SADARI, kamu bisa berkonsultasi sama dokter. Dokter nanti bakal menyarankan pemeriksaan lebih lanjut kayak mammogram, USG payudara, atau MRI buat memastikan penyebabnya.
Dokter biasanya menyarankan pemeriksaan ini buat wanita berusia 20 tahun ke atas. Tapi, Charm Girls yang belum berusia segitu pun tetap boleh dong, belajar melakukan SADARI yang benar mulai sekarang.
Menurut Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) waktu paling pas buat melakukan SADARI yaitu pada hari ke-7 sampai 10 setelah hari pertama menstruasi. Jangan lupa lakukan setiap bulan secara rutin, ya!
Cara melakukan SADARI
Sebenarnya ada beberapa variasi cara memeriksa payudara sendiri, tapi kamu nggak perlu pusing milih yang mana. Simpelnya, pemeriksaan payudara sendiri terdiri dari tiga langkah berikut ini.
1. Dilihat
Pertama-tama, coba berdiri tegak di depan cermin dan letakkan kedua lengan lurus ke bawah. Cermati apakah ada perubahan pada bentuk dan tampilan kulit payudara. Kalau bentuk payudara kanan dan kiri nggak simetris, jangan cemas karena ini wajar.
Sekarang, angkat kedua tanganmu dan tekuk siku sehingga posisinya ada di belakang kepala. Dorong siku kamu ke depan dan ke belakang sambil perhatikan bentuk maupun ukuran payudaramu. Kira-kira ada yang berubah, nggak?
2. Diraba
Langkah SADARI yang selanjutnya yaitu diraba. Rapatkan tiga jari tangan kananmu, lalu raba payudara kiri dengan gerakan memutar. Selanjutnya, raba dan tekan area ini secara menyeluruh sampai ke area ketiak.
Raba juga seluruh area payudara kiri dengan gerakan atas ke bawah. Setelah itu, lakukan gerakan lurus dari tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Kalau sudah, ulangi semua langkah ini pada payudara kanan dengan tangan kanan kirimu.
3. Dipencet
Langkah pemeriksaan payudara mandi yang terakhir yaitu dipencet. Pencet pelan-pelan daerah di sekitar puting kedua payudara kamu. Coba amati apakah keluar cairan yang nggak normal. Kalau ada, kamu sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
Setelah kamu mengikuti semua langkah di atas, sekarang coba rebahan sambil taruh bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan kamu, lalu ulangi semua langkah di atas sampai tuntas.
Kapan kamu sebaiknya ke dokter?
Kalau kamu nemu benjolan di payudara, jangan panik. Kebanyakan benjolan payudara berkaitan sama hormon dan bakal hilang sendiri. Tapi, kamu sebaiknya pergi ke dokter kalau nemu tanda-tanda ini.
- Perubahan pada tampilan, ukuran, atau permukaan payudara waktu diraba.
- Benjolan keras atau tonjolan tebal pada payudara.
- Ruam, kemerahan, atau bintik hitam pada payudara.
- Payudara membengkak.
- Kulit payudara mengerut seperti jeruk.
- Puting payudara tertarik ke dalam.
- Area tertentu payudara terasa nyeri.
- Keluar cairan dari puting payudara.
Kanker Payudara merupakan jenis kanker yang paling umum yang terjadi di Indonesia. Namun, ternyata tingkat kesembuhan kanker payudara mencapai 90%, apabila terdeteksi sejak dini. Dari semangat ini Charm bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bekerja sama mendukung aktivitas pemeriksaan dini SADARI (PerikSA payuDAra sendiRI). Charm juga mengajak Charm Girls untuk turut serta mendukung aktivitas ini dengan peluncuran produk Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition karena sebagian dari penjualannya akan didonasikan untuk YKPI. Yuk, Peduli Kanker Payudara Bersama CHARM.
Jangan lupa nonton cerita dan pesan dari 3 teman Charm di sini.