Vagina sakit gara-gara nyeri haid merupakan salah satu keluhan umum yang dialami perempuan saat menstruasi. Kram pada perut adalah gejala umum yang sering terjadi, namun beberapa juga merasakan sakit pada vagina saat haid. Dalam dunia medis, nyeri haid punya sebutan yaitu dismenore. Walaupun gejalanya mirip dengan premenstrual syndrome atau PMS, ternyata keduanya cukup berbeda loh, Charm Girls.
Menjelang menstruasi, tubuh mengalami berbagai perubahan salah satunya adalah hormon estrogen yang nggak seimbang. Hormon ini berperan besar dalam tubuh perempuan, mulai dari membantu merangsang permulaan menstruasi, perkembangan payudara, hingga kematangan rahim. Selain itu, hormon estrogen juga mempengaruhi produksi endorfin dan serotonin yang berperan dalam mengelola suasana hati.
Nah, saat tubuh memasuki masa subur dan tidak mengalami pembuahan, kadar estrogen dalam tubuh menjadi turun lalu memproduksi hormon stres kortisol dalam jumlah tinggi sehingga menimbulkan berbagai gejala PMS yang mengganggu fisik dan psikologis, seperti perubahan mood hingga tubuh yang lesu atau kram di area perut dan pinggul.
Lalu apa ya bedanya dengan dismenore?
Gejala dismenore memang mirip dengan PMS, namun dismenore umumnya hanya mencakup gejala fisik. Dismenore ditandai dengan nyeri atau kram pada perut bagian bawah yang muncul beberapa hari sebelum atau di awal masa menstruasi. Nyeri di perut bagian bawah ini bisa menyebar ke area tubuh di sekitarnya, itulah alasan kenapa terkadang vagina sakit saat haid.
Baca Juga : Cara mengatasi nyeri haid dengan 5 gerakan simpel
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dismenore atau nyeri haid, salah satunya adalah kontraksi otot rahim yang menimbulkan rasa nyeri.
Saat haid, rahim berkontraksi lebih kuat daripada biasanya untuk meluruhkan lapisannya yang menebal dan mengeluarkan darah haid. Proses kontraksi untuk mengeluarkan darah menstruasi ini bisa menyebabkan pembuluh darah di sekitar rahim tertekan sehingga jaringan otot sulit mendapat oksigen. Rendahnya asupan oksigen di area rahim inilah yang menjadi penyebab nyeri haid di area perut hingga vagina.
Selain itu, saat haid tubuh juga ikut melepaskan hormon prostaglandin yang berfungsi membantu otot rahim untuk kontraksi dan mengeluarkan darah. Nah, hormon ini juga memicu rasa sakit dan peradangan. Hormon ini juga bisa menyebabkan rasa mual sehingga dalam beberapa kasus, perempuan yang mengalami nyeri haid juga mengalami rasa mual dan muntah. Nyeri haid juga lebih mungkin terjadi pada perempuan berusia di bawah 20 tahun, belum memiliki anak, perokok aktif, siklus menstruasinya nggak lancar, atau memiliki kebiasaan merokok.
Nyeri haid yang disebabkan kontraksi rahim ini merupakan jenis dismenore primer yang wajar dialami oleh perempuan. Ada juga jenis dismenore sekunder yang perlu diwaspadai karena disebabkan oleh penyakit lebih serius, seperti infeksi bakteri hingga tumor. Namun jika kamu nggak mengalami keluhan lebih lanjut, nyeri haid atau dismenore ini merupakan hal wajar yang bisa kamu atasi.
Baca Juga : Nyeri haid dirasakan pada payudara, normalkah?
Lalu gimana cara menghilangkan rasa sakit pada area vagina saat haid? Tenang aja, kamu bisa lakukan beberapa tips di bawah ini untuk mengurangi gejala nyeri haid yang kamu alami.
1.Banyak minum air putih
Baiknya dalam 1 hari mengkonsumsi air putih sebanyak 2 liter. Dianjurkan meminum air putih hangat sih. Manfaat minum air putih hangat saat haid bisa membantu meringankan nyeri haid Charm Girls lho! Karena dapat meningkatkan aliran darah dan juga merilekskan otot rahim kamu.
2.Kompres perut dengan air panas
Mengompres perut atau bagian tubuh yang sakit dengan air panas mampu meredakan rasa nyeri. Kamu bisa menggunakan botol yang diisi air panas atau handuk yang direndam di air hangat, lalu ditempelkan di perut dan bagian tubuh sekitarnya. Hal ini bisa mengendurkan otot otot yang tegang sehingga mengurangi rasa sakit. Selain itu, rasa hangat juga bisa membuat kamu lebih rileks lho!
3.Rajin ganti pembalut minimal 3-4 Jam sekali
Sakit pada vagina saat haid bikin ganggu, untuk memberikan kenyamanan. Pastikan Charm Girls mengganti pembalut 3-4 jam sekali. Gunakan pembalut yang memiliki ukuran sesuai dan bahan yang lembut. Hal ini menjaga agar tidak menimbulkan iritasi kulit seperti bintik-bintik merah ataupun gatal karena pemakaian pembalut yang terlalu lebar atau akibat pembalut yang lama tidak diganti.
4.Memijat dengan minyak esensial
Manjakan tubuh kamu dengan memijat lembut area yang sakit dengan minyak esensial. Pijat dengan gerakan memutar bisa mengurangi rasa nyeri, meningkatkan peredaran darah, serta menghilangkan rasa tegang pada otot. Nah, menggunakan beberapa tetes minyak esensial juga membantu kamu lebih rileks dan nyaman. Terdapat beberapa wewangian minyak esensial yang direkomendasikan untuk membantumu lebih tenang, seperti aroma peppermint dan chamomile.
5. Pastikan vagina tetap kering
Setelah dari toilet, pastikan basuh vagina dengan bersih dan juga mengeringkanya dengan menggunakan handuk kecil ataupun tisu. Hal ini dilakukan agar vagina tidak semakin lembab, terlebih saat haid.
6. Tetap bergerak aktif
Walaupun masa menstruasi sering bikin bad mood dan malas bergerak, olahraga ringan justru bisa meringankan rasa nyeri haid yang kamu alami loh! Kamu bisa melakukan peregangan ringan, jalan kaki santai, atau yoga.
Dengan tetap aktif bergerak, tubuh kamu akan memproduksi endorfin yang bisa mengurangi rasa sakit dan memperbaiki suasana hati. Jika kamu sudah melakukan hal-hal di atas dan rasa nyeri haid yang kamu alami berlangsung lebih lama atau nggak kunjung membaik, kamu bisa konsultasikan ke orang tua agar ditangani langsung oleh tenaga profesional ya Charm Girls!