Organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari banyak bagian. Labia, yang juga dikenal sebagai “bibir” vagina, memiliki dua bagian utama: labia mayora atau lipatan kulit di bagian luar vagina, dan labia minora atau bibir bagian dalam yang langsung mengarah ke vagina. Fungsinya adalah untuk melindungi vagina dan klitoris dari risiko iritasi.
Ukuran labia bisa sangat berbeda pada setiap wanita. Kamu bahkan bisa memiliki dua labia dengan ukuran yang berbeda. Namun, terkadang bibir vagina juga bisa menjadi besar dan bengkak karena alasan tertentu, misalnya infeksi vagina.
Karena vagina merupakan bagian tubuh yang amat sensitif, masalah yang terjadi pada organ ini tidak boleh diatasi secara sembarangan. Yuk, cari tahu apa saja penyebab bengkak di bibir vagina dan cara mengatasinya!
Penyakit apa saja yang bisa menyerang bibir vagina?
Ada beragam masalah kesehatan yang dapat menyerang vagina alias Miss V. Berikut adalah beberapa di antaranya..
1. Infeksi jamur
Infeksi jamur disebabkan oleh pertumbuhan jamur ragi Candida yang tidak terkontrol di dalam vagina. Penyakit ini bisa menyebabkan pembengkakan, rasa terbakar, dan gatal di seluruh area vagina. Jika kamu terus-terusan menggaruk bibir vagina, lambat laun ia bisa menjadi bengkak.
Sementara itu, penyebab pertumbuhan jamur Candida yang berlebihan dapat berasal dari penggunaan antibiotik, kehamilan, diabetes, atau kontrasepsi oral. Untuk mengatasinya, kamu mungkin perlu menggunakan obat antijamur yang diresepkan dokter.
2. Vaginosis bakterialis
Vaginosis bakterialis terjadi ketika bakteri berlebihan tumbuh di area vagina, termasuk labia. Penyebabnya antara lain kebiasaan membersihkan vagina dengan douching, hubungan seksual, atau ketidakseimbangan bakteri “baik” dan “jahat” dalam Miss V.
Gejala yang ditimbulkan mencakup vagina bengkak, keputihan berwarna kehijauan dan abu-abu dengan bau yang sangat tidak sedap, serta rasa gatal pada vagina. Namun, dalam beberapa kasus, ada wanita yang tidak mengalami gejala sama sekali.
3. Trikomoniasis
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, sekitar 3,7 juta orang di seluruh dunia bisa terkena penyakit menular seksual. Sekitar 70%-nya disebabkan oleh parasit, seperti pada penyakit trikomoniasis.
Nah, gejala yang mungkin bisa muncul mencakup Miss V bengkak, gatal, terasa seperti terbakar, serta nyeri saat buang air kecil. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat antibiotik yang diresepkan dokter.
4. Kista Bartholin
Kista Bartholin dialami oleh sekitar 2% wanita di seluruh dunia, terutama pada usia 20-an. Kista ini terjadi ketika kelenjar Bartholin di luar vagina mengalami penyumbatan. Hasilnya, vagina tidak bisa memproduksi cairan untuk melumasi diri selama hubungan seksual.
Banyak wanita tidak menyadari keberadaan kista ini kecuali telah terjadi infeksi, dengan gejala berupa rasa nyeri dan bengkak di bibir vagina.
Apa itu infeksi pada bibir vagina?
Vulva, yang terletak di lipatan lembut kulit di sekitar luar vagina, merupakan area yang rentan terhadap infeksi, cedera, alergi, dan iritasi. Berbagai kondisi tersebut dapat menimbulkan peradangan pada vulva, atau disebut juga sebagai vulvitis.
Namun, mencari tahu penyebab pasti infeksi ini cukup rumit karena gejalanya sering kali tidak spesifik. Akan tetapi, para ahli meyakini bahwa penyebab umum infeksi pada bibir vagina berasal dari patogen seperti bakteri, jamur, dan parasit.
Sebagai contoh, infeksi jamur Candida bisa menimbulkan gejala gatal, kemerahan, keluarnya cairan putih, serta bengkak di bibir Miss V. Infeksi menular seksual (IMS) bisa menyebabkan gejala serupa, tapi mungkin disertai gejala lain yang lebih kompleks.
Jika kamu mengalami nyeri dan bengkak pada bibir vagina, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan diagnosis yang tepat serta mencegah risiko infeksi yang lebih parah.
Cara mengatasi bibir vagina yang bengkak
Bibir vagina bisa bengkak akibat berbagai kondisi, mulai dari infeksi jamur atau bakteri, iritasi akibat alergi, hingga gangguan kista dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, bahan pakaian tertentu dan zat kimia yang ada di dalam produk kewanitaan juga dapat menjadi penyebabnya.
Jika kamu mengalami masalah bibir vagina bengkak dan curiga bahwa penyebabnya berasal dari produk atau bahan pakaian yang kamu gunakan, coba hentikan dahulu pemakaiannya. Tetaplah menjaga kebersihan area kewanitaan dengan membasuhnya menggunakan air setiap kali mandi.
Akan tetapi, kalau bengkak tersebut tidak juga berkurang atau kamu mengalami gejala lainnya, sebaiknya periksalah ke dokter. Pemeriksaan dengan dokter dapat mencegah gejala semakin memburuk.
Biasanya, dokter akan memulai dengan bertanya seputar riwayat medis dan aktivitas seksual, serta gejala yang kamu rasakan. Perawatan yang diberikan tergantung pada penyebab pembengkakan labia dan seberapa parah gejalanya.
Sambil menjalani pengobatan, kamu pun bisa melakukan perawatan di rumah melalui langkah-langkah berikut ini.
- Kompres area yang bengkak dengan air dingin.
- Mandi air hangat beberapa kali dalam sehari.
- Jangan lakukan douching agar bengkak di bibir vagina tidak semakin parah.
- Jangan mengenakan pakaian yang terlalu ketat.
- Jauhi deterjen, sabun, dan produk kewanitaan yang mengandung pewangi.
- Perbanyak makan makanan mengandung probiotik, seperti yoghurt, tempe, acar, dan sejenisnya.
- Bila dokter memperbolehkan, gunakan produk alami untuk mengurangi gatal, seperti minyak kelapa murni.
Itulah informasi seputar masalah bengkak pada bibir vagina dan cara mengatasinya, Charm Girls. Kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya. Namun, apabila muncul gejala tertentu yang bikin kamu khawatir, sebaiknya jangan abaikan, ya! Langsung konsultasikan ke dokter ya Charm Girls!