Menstruasi adalah perdarahan normal yang dialami oleh perempuan setiap bulannya. Nah, pembalut merupakan alat yang digunakan untuk menampung darah menstruasi dan memiliki daya serap yang berbeda-beda tergantung pada jenis dan mereknya.
Karena fungsinya adalah untuk menampung darah, jelas pembalut perlu diganti sesering mungkin. Hal ini sangat penting untuk menghindari risiko infeksi dan masalah kesehatan reproduksi lainnya.
Namun, tahukah kamu berapa kali kamu harus ganti pembalut dalam sehari? Lalu, apa akibatnya kalau kamu jarang mengganti pembalut? Yuk, simak jawaban selengkapnya dalam uraian berikut ini!
Berapa kali kita harus ganti pembalut dalam sehari?
Sebagian dari kamu mungkin sudah paham bahwa pembalut adalah salah satu produk penting bagi perempuan. Nah, selain memahami manfaatnya, penting juga untuk mengetahui berapa lama sebaiknya pembalut digunakan sebelum diganti.
Pembalut sebaiknya diganti sebelum penuh oleh darah haid. Kamu bisa memeriksanya langsung, tapi kamu mungkin sudah bisa memperkirakan bahwa pembalut sudah penuh ketika pembalut sudah terasa lembap dan tidak nyaman dipakai.
Idealnya, kamu harus mengganti pembalut tiap 3–4 jam, tergantung seberapa banyak darah yang kamu keluarkan. Jika kamu termasuk heavy bleeder (mengeluarkan lebih banyak darah saat haid), kamu perlu menggantinya lebih sering lagi.
Walaupun kamu memakai pembalut yang lebih tebal dan dirancang untuk menampung banyak darah, tetaplah ganti pembalut sesuai dengan waktu yang disarankan. Begitu pula jika kamu aktif bergerak atau berolahraga, gantilah pembalut lebih sering dari biasanya. Hal ini tentu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesegaran area Miss V.
Dengan mengganti pembalut secara teratur, kamu akan terhindar dari kebocoran dan masalah kesehatan reproduksi lainnya. Pasalnya, pembalut dipasang pada area yang begitu lembap dan sempit, dekat vagina dan anus.
Keringat dan bakteri bisa berkumpul di sana dan menyebabkan bau tak sedap, apalagi kalau bercampur dengan darah menstruasi. Oleh karena itu, sebaiknya jangan gunakan pembalut terlalu lama. Kamu perlu memerhatikan jam dimulainya pemakaian pembalut dan batas waktu pergantian.
Harus berapa kali ganti pembalut dalam sehari?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kamu perlu mengganti pembalut setiap 3–4 jam sekali. Jika kamu perlu mengganti pembalut untuk menghindari kebocoran dan masalah lainnya di sekitar Miss V.
Pembalut kini hadir dalam berbagai variasi, bahkan ada pula pembalut berdaya serap tinggi. Namun, perlu dicatat, risiko masalah kesehatan masih tetap ada meskipun kamu menggunakan pembalut tebal yang dapat menampung banyak darah.
Jika pembalut dirasa belum penuh meski sudah 4 jam pemakaian, kamu tetap harus menggantinya ya, Charm Girls. Pertimbangkan dengan baik kapan waktu terbaik untuk mengganti pembalut di tengah-tengah aktivitasmu yang padat.
Sementara jika kamu akan tidur pada malam hari, sebaiknya pasang dulu alarm pada HP-mu agar kamu ingat pada pukul berapa saja harus mengganti pembalut. Meskipun agak repot, ini semata-mata bertujuan agar Miss V tetap bersih dan sehat.
Lantas, bagaimana kalau kamu lupa pada pukul berapa harus mengganti pembalut? Nah, biasanya tanda-tanda seperti rasa tidak nyaman, bau tidak sedap dari pembalut, dan gatal-gatal di sekitar area Miss V bisa juga menjadi petunjuk. Jadi, segeralah ganti pembalutmu dan bersihkan diri agar kamu bisa merasa nyaman dan segar lagi.
Apa dampaknya kalau malas ganti pembalut?
Area selangkangan, vulva, dan anus yang lembap merupakan tempat ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Menggunakan pembalut terlalu lama bisa menjebak keringat dan kelembapan sehingga bakteri dan jamur tumbuh semakin subur.
Dampak paling umum dari malas ganti pembalut adalah infeksi bakteri dan jamur pada vagina. Gesekan antara kulit dengan pembalut yang lembap juga dapat menimbulkan iritasi dan ruam. Ini membuat vagina lebih rentan mengalami infeksi bakteri dan jamur.
Pada kasus yang parah dan langka, wanita bisa mengalami gejala sindrom syok toksik (TSS), yaitu penyakit langka yang disebabkan oleh berkembangnya dua jenis bakteri berbeda, yaitu Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes.
Dua bakteri tersebut ditemukan berkoloni di area vagina dan dapat berkembang biak di luar kendali, terutama ketika kamu memakai pembalut terlalu lama dalam sehari. Gejala dari TSS yang paling umum, meliputi:
- demam tanpa menggigil,
- detak jantung menjadi lebih cepat,
- tekanan darah rendah, sehingga menimbulkan pusing,
- muntah,
- diare,
- nyeri otot, serta
- perubahan warna kulit seakan terbakar dan kemerahan pada mulut, mata, juga vagina.
Semua dampak tersebut bisa kamu hindari dengan satu langkah sederhana, yaitu ganti pembalut secara rutin dan menjaga kebersihan area kewanitaan. Maka dari itu, jangan malas ganti pembalut ya, Charm Girls! Yuk, mulai jaga kesehatan organ reproduksimu sedini mungkin!