Kembali

Edukasi

Bolehkah Kita Memakai Sabun untuk Miss V? Cek Faktanya di Sini, Yuk!

Bolehkah Kita Memakai Sabun untuk Miss V? Cek Faktanya di Sini, Yuk!


Memiliki daerah intim yang bersih dan wangi merupakan dambaan banyak wanita. Tak sedikit yang akhirnya mencari cara yang dianggap praktis, termasuk memakai sabun khusus untuk membersihkan Miss V. 

Banyak dari kita telanjur terbiasa dengan produk kebersihan ini. Padahal, faktanya area intim wanita mampu menghasilkan cairan dan menghilangkan sel-sel mati juga bakteri. Jadi, tanpa sabun pembersih pun Miss V akan membersihkan dirinya sendiri.

Pemakaian sabun area kewanitaan, apalagi secara berlebihan, justru bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan organ reproduksi wanita. Mengapa begitu? Yuk, simak artikel berikut ini untuk mencari tahu jawabannya!

Bolehkah kita menggunakan sabun untuk Miss v? 

Ada banyak produk pembersih kewanitaan yang mengklaim dapat menjaga kebersihan vagina sebaik merawat wajah dan rambut. Meskipun kedengarannya menjanjikan, hal ini sebetulnya tidak disarankan, lho, Charm Girls.

Hal ini pernah diutarakan oleh Staci Tanouye, seorang dokter kandungan bersertifikat di Florida, AS. Menurutnya, penggunaan produk sabun kewanitaan yang dibuat khusus untuk membersihkan area intim seperti vulva, klitoris, dan vagina, sebenarnya memiliki risiko yang lebih besar daripada manfaatnya. 

Meskipun sering dianggap aman untuk kulit, produk-produk sebaiknya tidak digunakan untuk membersihkan area sekitar, apalagi bagian dalam Miss V. Bahkan, para pakar kesehatan pun tidak menyarankan kita untuk membersihkan Miss V secara berlebihan karena ini malah bisa meningkatkan risiko infeksi kulit, bakteri, dan jamur.

Produk yang diiklankan memiliki tingkat pH yang serupa dengan kulit vulva ini mungkin mengandung bahan kimia atau wewangian. Menggunakan sabun kewanitaan bisa berakibat serius bagi kesehatan organ intimmu. Kulit di sekitar area sensitif ini rentan menjadi kering dan teriritasi akibat sabun tersebut. Sebuah studi penting dari University of Guelph, Kanada pada tahun 2018 mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan: Pemakaian sabun kewanitaan dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi jamur hingga delapan kali lipat. Dengan demikian, membersihkan area intim hanya dengan air mengalir menjadi pilihan yang jauh lebih aman dan sehat, mengurangi risiko iritasi dan infeksi.

Oleh karena itu, kamu perlu lebih bijak dan berhati-hati dalam memilih produk untuk menjaga kesehatan daerah intim, Charm Girls. Ini semata-mata supaya kamu terhindar dari berbagai masalah kesehatan pada organ reproduksi wanita.

Apa efek samping memakai sabun kewanitaan?

Vulva adalah bagian luar area intim wanita yang mencakup labia bagian dalam dan luar, kelenjar klitoris, tudung klitoris, ruang depan sekitar vagina, dan uretra. Untuk menjaga kesehatan vulva dan vagina, penting untuk memperhatikan tingkat keasaman (pH) dan keseimbangan bakterinya.

Meskipun banyak sabun pembersih kewanitaan di pasaran diklaim aman dan alami untuk kulit sensitif, sebenarnya sebagian besar produk ini menyimpan risiko karena bisa mengganggu pH dan keseimbangan bakteri.

Berikut ini bahaya penggunaan sabun Miss V yang perlu kamu waspadai.

1. Membunuh bakteri baik di dalam Miss V

Terdapat jutaan bakteri baik yang disebut Lactobacilli di dalam vagina. Bakteri tersebut dinilai baik karena dapat menjaga dan mengembalikan keseimbangan pH pada vagina serta membantu vagina mempertahankan diri melawan bakteri jahat.

Jika keseimbangan bakteri tersebut terganggu, risiko perempuan untuk terkena infeksi jamur, bakteri, dan infeksi menular seksual dapat meningkat. Nah, salah satu penyebab terganggunya keseimbangan bakteri baik adalah penggunaan sabun kebersihan.

Sabun kebersihan dipercaya memiliki bahan-bahan yang mampu mengikis keberadaan bakteri baik tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya hindari produk pembersih kewanitaan dan biarkan area intimmu membersihkan dirinya sendiri.

2. Meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur

Penggunaan sabun kewanitaan yang tidak sesuai bisa mengganggu  keseimbangan pH vagina dan kulit. Bahan pewangi, pewarna, dan bahan kimia dalam produk tersebut juga dapat menyebabkan sensitivitas pada kulit dan akhirnya mendukung pertumbuhan jamur Candida.

Infeksi jamur ditandai dengan gatal-gatal, keputihan yang tidak normal, dan rasa tidak nyaman pada area Miss V. Kalau kamu mengalami gejala tersebut, apalagi setelah rutin menggunakan sabun kebersihan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

3. Menimbulkan iritasi dan alergi

Sabun untuk Miss V bisa menyebabkan efek samping lainnya, seperti iritasi dan alergi pada kulit. Terlebih lagi jika kamu memiliki kulit yang cukup sensitif dan mudah alergi terhadap bahan-bahan tertentu.

Reaksi alergi tersebut bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan bahkan rasa terbakar pada kulit. Kalau terus dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan masalah lebih lanjut, seperti luka atau bahkan infeksi pada kulit yang terus digaruk.

5. Meningkatkan risiko masalah kehamilan

Douching atau mencuci area kewanitaan bisa meningkatkan risiko kehamilan ektopik, yaitu kehamilan di luar rahim. Lantaran, bahan kimia dalam sabun pembersih tersebut bisa meningkatkan risiko infeksi pada tuba falopi dan organ reproduksi wanita lainnya.

Jika terjadi infeksi, jaringan dan struktur tuba falopi bisa mengalami kerusakan sehingga menyulitkan telur yang telah dibuahi untuk mencapai rahim. Itulah mengapa douching bisa meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

Sabun untuk Miss V masih menjadi salah satu produk kebersihan diri yang paling populer di pasaran. Masih banyak pula wanita yang belum menyadari risikonya, bahkan sekalipun dokter telah memberikan larangan terhadap penggunaan produk-produk tersebut.

Pada dasarnya, Miss V merupakan organ yang mampu membersihkan dirinya sendiri. Kalaupun kamu ingin menjaga kebersihannya, cukup basuh Miss V dengan air mengalir dan gantilah celana dalam secara rutin agar ia tidak lembap. Untuk menjaga area Miss V tetap kering bisa juga menggunakan pantyliner ya, Charm Girls.

sabun area kewanitaan
sabun pembersih miss v
Komentar (7)
A

Avatar Profile Image
Hesti Noviyanti
Vulva adalah bagian luar area intim wanita yang mencakup labia bagian dalam dan luar, kelenjar klitoris, tudung klitoris, ruang depan sekitar vagina, dan uretra. Untuk menjaga kesehatan vulva dan vagina, penting untuk memperhatikan tingkat keasaman (pH) dan keseimbangan bakterinya.
6 months ago
Balas
Avatar Profile Image
docart creative art n design
Meskipun sering dianggap aman untuk kulit, produk-produk sebaiknya tidak digunakan untuk membersihkan area sekitar, apalagi bagian dalam Miss V.
6 months ago
Balas
Avatar Profile Image
Hesti Noviyanti
Menggunakan sabun kewanitaan bisa berakibat serius bagi kesehatan organ intimmu. Kulit di sekitar area sensitif ini rentan menjadi kering dan teriritasi akibat sabun tersebut
6 months ago
Balas
floating-icon