Kembali

Edukasi

Jangan Terkecoh, Ini Perbedaan PMS dan Tanda Hamil

Jangan Terkecoh, Ini Perbedaan PMS dan Tanda Hamil


Bicara tentang tanda-tanda awal kehamilan, biasanya yang menjadi indikator utamanya adalah menstruasi yang terlambat. Namun, ternyata tidak sesederhana itu, Charm Girls! Beberapa tanda hamil bisa mirip dengan sindrom pramenstruasi (PMS), jadi wajar jika kamu ragu dan bingung.

Gejala PMS biasanya menghilang seiring datangnya menstruasi, sedangkan gejala kehamilan berlangsung lebih lama. Selain itu, apa lagi perbedaan gejala haid dan hamil yang bisa kamu deteksi sendiri? Untuk menjawab kebingungan tersebut, yuk, simak bersama artikel di bawah ini!

Berbagai gejala PMS yang mirip tanda hamil

Beberapa gejala sindrom pramenstruasi (PMS) memang bisa dibilang mirip dengan tanda-tanda kehamilan, contohnya kelelahan, rasa sakit pada payudara, kram, mual, dan perubahan suasana hati.

Meski demikian, kamu nggak perlu bingung jika berada di situasi tersebut. Charm telah merangkum beberapa gejala umum yang bisa kamu gunakan sebagai panduan dalam membedakan tanda kehamilan dengan PMS.

1. Kelelahan

PMS: Kelelahan adalah gejala PMS yang cukup umum. Rasa lelah tersebut merupakan efek dari perubahan hormon dan biasanya akan hilang setelah menstruasi dimulai. Pada situasi ini, kamu hanya perlu beristirahat.

Kehamilan: Hormon progesteron yang meningkat, pertumbuhan janin, dan persiapan tubuh untuk kehamilan bisa menimbulkan rasa lelah berlebih. Gejala ini biasanya terjadi pada awal kehamilan, tapi dalam beberapa kasus, bisa berlangsung cukup lama. 

2. Munculnya bercak darah

PMS: Bercak darah atau flek bisa menjadi tanda akan tibanya menstruasi. Biasanya, bercak tersebut muncul satu sampai dua hari sebelum menstruasi dimulai. Bercak yang keluar pun tidak banyak.

Kehamilan: Bercak darah di celana dalam juga bisa menandakan kehamilan. Namun, bercak ini umumnya muncul sekitar 10–14 hari usai pembuahan dan cenderung tidak banyak. Umumnya, kemunculan bercak ini berlangsung sekitar satu atau dua hari saja.

3. Kram perut

PMS: Kram perut PMS yang disebabkan oleh perubahan hormonal merupakan sensasi sakit yang menjalar dari perut bawah hingga punggung. Orang yang mengalami gejala ini bisa merasakan kram tiba-tiba tanpa waktu yang pasti.

Kehamilan: Berbeda dengan kram perut saat haid, kram perut saat hamil cenderung seperti sensasi tarikan ringan di area rahim. Gejala ini disebabkan oleh pertumbuhan rahim dan penyesuaian tubuh terhadap kehadiran janin.

Meskipun demikian, sensasi kram perut pada wanita hamil bisa berbeda-beda. Nah, jika kram perut terasa sangat intens atau disertai dengan perdarahan, kamu perlu segera berkonsultasi dengan dokter.

4. Nyeri payudara

PMS: Selama PMS, umumnya payudara wanita akan mengalami pembengkakan dan rasa nyeri. Tingkat keparahan rasa sakitnya pun bisa berbeda-beda, mulai dari yang ringan hingga yang cukup parah. Rasa sakit itu biasanya berkurang ketika menstruasi dimulai.

Kehamilan: Pada awal kehamilan, payudara bisa menjadi lebih sensitif dan terasa nyeri ketika disentuh. Tanda hamil ini memang mirip dengan PMS, tetapi rasa sakitnya bisa sangat intens dan disusul sensasi penuh dan berat pada payudara.

Gejala ini biasanya muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah kehamilan dimulai dan berlangsung cukup lama karena adanya peningkatan hormon progesteron yang cukup drastis.

5. Perubahan suasana hati

PMS: Saat PMS, suasana hati cenderung berubah-ubah sebelum menstruasi dimulai. Kamu mungkin merasakan sedih, marah, atau gelisah yang intens dan berubah dengan cepat akibat penurunan estrogen dan progesteron. Namun, tak perlu khawatir, gejala ini bersifat sementara.

Kehamilan: Perubahan suasana hati juga bisa menjadi tanda hamil karena adanya peningkatan hormon progesteron yang drastis. Selain hormon, faktor-faktor seperti kelelahan, stres, dan badan yang tidak nyaman juga bisa menjadi pemicunya. Namun, perubahan suasana hati ini biasanya lebih stabil daripada saat PMS. 

6. Nafsu makan meningkat

PMS: Hormon estrogen memiliki pengaruh besar terhadap suasana hati dan nafsu makan. Selama PMS, penurunan estrogen bisa menyebabkan keinginan berlebihan terhadap makanan tertentu dan memicu nafsu makan. Akibatnya, kamu jadi merasa cepat lapar. 

Kehamilan: Selama kehamilan, akan terjadi perubahan hormon dalam tubuh, terutama hormon progesteron yang meningkat pesat. Nah, keinginan terhadap makanan jadi semakin spesifik, bahkan beberapa orang nggak tertarik pada makanan lain. Gejala ini biasanya disebut ngidam.

Tanda-tanda yang hanya dialami ibu hamil

Perbedaan antara tanda kehamilan dan gejala sindrom pramenstruasi (PMS) memang terkadang membingungkan. Namun, tahukah kamu bahwa ada gejala khusus yang hanya dialami oleh ibu hamil dan berbeda dengan gejala PMS?

Gejala yang biasanya muncul pada tahap awal kehamilan tersebut meliputi:

  • telat menstruasi,
  • mual dan muntah di pagi hari,
  • perubahan warna pada puting susu,
  • meningkatnya kepekaan terhadap aroma,
  • lebih sering buang air kecil, dan
  • terasa gerakan kecil bayi dalam perut.

Perlu diingat, gejala kehamilan yang dialami tiap perempuan bisa berbeda-beda. Cara terbaik untuk memastikan kehamilan adalah dengan melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi kepada dokter.

perbedaan gejala haid dan hamil
perbedaan kram hamil dan haid
Komentar (8)
A

An
Anonymous
Ok
a year ago
Balas
An
Anonymous
Ok
a year ago
Balas
An
Anonymous
Ok
a year ago
Balas
floating-icon