Pernahkah kamu mendapati cairan kental berwarna bening atau putih di celana dalam? Nah, cairan tersebut dinamakan keputihan dan berasal dari dalam rongga rahim. Kamu nggak perlu khawatir, sebab keputihan adalah cara tubuh untuk melindungi miss v.
Namun, kadang-kadang keputihan muncul disertai dengan nyeri perut dan pinggang. Kondisi ini tentu bikin cemas, terlebih jika warna keputihan mulai berubah. Lantas, apakah keputihan disertai nyeri perut dan pinggang itu berbahaya?
Penyebab keputihan disertai sakit pinggang
Menjelang menstruasi, biasanya perempuan akan mengalami gejala PMS yang ditandai dengan nyeri perut dan pinggang. Namun, bagaimana jika nyeri tersebut datang di luar siklus menstruasi dan disertai dengan keputihan?
Sebenarnya, nyeri punggung belakang dan keputihan bisa muncul karena berbagai hal, salah satunya jika kamu mengalami telat haid. Akan tetapi, untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, kamu sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter.
Dalam beberapa kasus, keputihan disertai sakit perut dan pinggang bisa disebabkan oleh enam penyakit yang memerlukan penanganan serius di bawah ini:
1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) bisa bikin keputihan keluar berulang kali disertai nyeri perut dan sakit pinggang belakang. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur ini bisa terjadi di bagian manapun dari saluran kemihmu.
Kebanyakan kasus ISK sebenarnya bisa sembuh sendiri, tapi bukan berarti ISK boleh diabaikan. Waspadai tanda-tandanya serta segeralah berkonsultasi dengan dokter agar kamu mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
2.Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease/PID)
Penyakit radang panggul (PID) merupakan penyakit infeksi yang menyerang bagian dalam organ reproduksi wanita. Jika kamu mengalami PID, gejala yang akan muncul yaitu muncul keputihan dan sakit di pinggul serta perut bagian bawah.
Penyakit radang panggul ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang dari vagina yang menyebar hingga ke rahim, tuba falopi, atau ovarium. Biasanya, PID ditangani dengan mengonsumsi antibiotik.
3. Uretritis
Penyebab keputihan disertai nyeri pinggang yang selanjutnya adalah uretritis, yakni peradangan yang terjadi pada uretra. Uretra sendiri merupakan saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh.
Uretritis biasanya berkaitan dengan infeksi menular seksual (IMS) yang juga sekaligus bisa menyebabkan pembengkakan dan iritasi oleh virus atau infeksi bakteri. Penyebab yang satu ini nggak boleh dianggap sepele, ya, Girls.
4. Vaginitis
Penyakit vaginitis bisa disebabkan oleh adanya infeksi atau peradangan dalam organ kewanitaan. Infeksi tersebut biasanya muncul pada saluran genital bagian atas, seperti rahim, saluran tuba, atau ovarium.
Gejala-gejala vaginitis di antaranya peradangan pada miss v, muncul ruam atau gatal di area miss v, nyeri perut bagian bawah, keputihan, dan kadang sakit pinggang belakang. Jika terkena vaginitis, keputihan yang keluar pun akan mengeluarkan bau nggak sedap.
5. Kehamilan ektopik
Pada kehamilan normal, sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma bakal menetap dan berkembang di dalam rahim. Namun, pada kehamilan ektopik, sel telur yang sudah dibuahi justru menetap dan berkembang di luar rahim.
Tanda-tanda kehamilan ektopik bisa dilihat dari adanya keputihan berbau, perdarahan, dan infeksi dalam organ reproduksi. Nyeri tajam di pinggang belakang juga sering terjadi selama kehamilan ektopik.
6. Kanker serviks
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada leher rahim. Dalam beberapa kasus, kanker serviks bisa menyebabkan nyeri punggung bawah dan keputihan yang nggak biasa. Keputihan yang keluar juga memiliki bau nggak sedap.
Awalnya, kanker serviks nggak menimbulkan gejala apa pun pada pengidapnya. Maka dari itu, jika seseorang merasakan gejala keputihan nggak normal disertai bau, nyeri pinggang yang berkepanjangan, dan gejala lainnya, ia dianjurkan mengikuti tes kanker.
Gejala lain yang mungkin menyertai
Keputihan disertai nyeri perut dan pinggang sebenarnya wajar, tetapi juga bisa menjadi indikasi adanya penyakit berbahaya di tubuh. Untuk mengetahui penyebabnya, kamu dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Terlebih lagi kalau ada gejala-gejala lain yang menyertainya, seperti:
- jumlah keputihan yang meningkat,
- keputihan berbau nggak sedap,
- sensasi terbakar saat buang air kecil,
- nyeri di area pinggang,
- nyeri di punggung bagian bawah,
- cepat lelah,
- demam tinggi, serta
- perut terasa sakit dan mual.
Bagaimana cara mengobatinya?
Pengobatan sakit pinggang karena keputihan tergantung pada penyebab dan kondisi medis yang kamu miliki. Sebagai contoh, kalau kamu mengalami keluhan ini karena ISK, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Selain itu, dokter juga mungkin memberikan pengobatan antijamur jika keputihan disertai sakit di punggung bawah berasal dari infeksi jamur. Contoh pengobatannya bisa berbentuk pil, krim untuk miss v, atau obat padat (supositoria).
Namun, jika sakit pinggang dan keputihan disebabkan oleh infeksi bakteri, pengobatan yang diberikan oleh dokter biasanya berupa pil atau krim. Terakhir, jika penyebabnya karena kehamilan biasa, dokter nggak akan memberikan pengobatan lebih lanjut.
Nyeri punggung bawah dan keputihan memang jarang jadi masalah serius jika nggak disertai gejala aneh lainnya. Akan tetapi, kalau kamu terus-terusan mengalaminya, sebaiknya periksakan diri ke dokter karena ini bisa menjadi tanda dari infeksi.