Kembali

Girl's Life

Berikut perbedaan PCO dan PCOS. Apa saja ya?

Berikut perbedaan PCO dan PCOS. Apa saja ya?


Perbedaan PCO dan PCOS

Perempuan tidak hanya mengalami menstruasi setiap bulan yang harus diantisipasi dengan berbagai perubahan mood dan kondisi fisik. Organ reproduksi perempuan juga jadi salah satu hal yang perlu diperhatikan kesehatannya, bukan hanya saat datang bulan saja.

Salah satu penyakit organ reproduksi yang kerap dibicarakan adalah PCO dan PCOS, meskipun hanya berbeda satu huruf namun ternyata ada perbedaan PCO dan PCOS.

Perlu dipahami terlebih dahulu, PCO dan PCOS adalah kondisi medis yang terjadi pada organ reproduksi perempuan, ya Charm Girls. Jangan dulu bingung, yuk sama-sama simak artikel ini sampai habis ya.

Pertama-tama, PCO adalah singkatan dari polycystic ovaries atau biasa dikenal dengan kista ovarium. Kemudian, PCOS adalah Polycystic Ovarian Syndrome yakni gangguan hormonal yang dialami perempuan dewasa karena sel telurnya sulit matang.

PCO adalah kondisi saat banyak sel telur yang menempel di dinding ovarium atau indung telur.

Sedangkan saat mengalami PCOS sel-sel telur yang tidak matang tersebut gagal dilepaskan menuju rahim, maka dari itu terjadilah penumpukan dalam ovarium. Kondisi inilah yang disebut dengan PCOS.

Penyebab terjadinya PCO dan PCOS 

Charm Girls, biasanya seorang perempuan bakal punya setidaknya satu buah kista di sepanjang hidupnya, namun jika terdapat lebih dari satu cyst atau kista inilah yang disebut dengan PCO. 

Kondisi ini memang cukup umum di kalangan perempuan dan dibedakan jadi beberapa tipe. Mulai dari dermoid cyst, cystadenomas, dan endometriomas. Kebanyakan kasus polycystic ovaries tidak menunjukkan gejala, tetapi seiring pertumbuhan kista yang semakin banyak. Dalam satu studi, ada sekitar 70 persen wanita dengan PCO belum terdiagnosis. Padahal PCO memiliki keterkaitan kuat dengan beberapa penyakit kronis lainnya.

Sedangkan penyebab PCOS adalah gangguan dari metabolisme yang menyebabkan tubuh memproduksi hormon androgen atau hormon pria lebih banyak.

Akibatnya perempuan yang mengalami PCOS bakal kesulitan memproduksi sel telur atau sulit mematangkan sel telurnya. Penyebab pasti PCOS tidak diketahui, tetapi sering diturunkan dalam keluarga. Ini terkait dengan kadar hormon abnormal dalam tubuh, termasuk kadar insulin yang tinggi. Insulin adalah hormon yang mengontrol kadar gula dalam tubuh.

Cara diagnosa PCO dan PCOS 

Untuk mendiagnosis PCO biasanya mengacu pada gambar pemindaian ultrasound ovarium yang tampak polikistik (ovarium mengandung kepadatan tinggi folikel yang sebagian matang).

Untuk diagnosa PCO, seseorang biasanya mengalami gejala nyeri di area panggul terutama jika bergerak, nyeri saat haid atau sebelumnya, nyeri saat berhubungan seksual, rasa nyeri di payudara, perut bagian bawah terasa penuh dan berat, merasa perut kembung dan bengkak bahkan mual dan mengalami muntah.

Jika semakin parah, seseorang akan merasa demam, pusing, nafas terengah, bahkan bisa pingsan.

Sedangkan PCOS adalah suatu kondisi metabolik yang mungkin atau mungkin tidak datang dengan memiliki ovarium polikistik. Faktanya, untuk didiagnosis dengan PCOS seorang wanita harus memiliki beberapa hal berikut: 

1) ovarium polikistik muncul pada USG. 

2) Haid tidak teratur. 

3) Peningkatan hormon pria dalam tes darah atau gejala terkait seperti pertumbuhan rambut ekstra atau jerawat. 

Jika seorang perempuan mengalami menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan hormon pria, dia bisa mengalami PCOS tanpa ovariumnya menjadi polikistik. Namun, kondisi lain seperti disfungsi tiroid atau hipofisis perlu disingkirkan sebelum diagnosis PCOS dibuat.

Selain itu, dijelaskan juga bahwa perempuan yang mengidap PCOS biasanya hanya mengalami haid sebanyak kurang dari delapan kali dalam setahun. Bahkan tumbuhnya jerawat di berbagai tempat. Kenaikan berat badan berlebih juga jadi gejala paling umum dari penderita PCOS.

Kapan harus tanya ke dokter 

Pengobatan PCO atau kista ovarium adalah kondisi yang umum terjadi pada perempuan dan bukan merupakan penyakit yang parah. Biasanya, kista pada ovarium dapat hilang sendiri dalam beberapa bulan. Terutama jika seseorang mengalaminya hal ini di usia yang masih muda Charm Girls. 

Pasien dengan risiko PCO adalah dengan memeriksakan hormon. Pemeriksaannya akan dilakukan pada beberapa kadar hormon pada tubuh pasien seperti kadar estrogen, FSH, LH, hingga 17 kortikosteroid.

Kemudian, kapan seharusnya seseorang menemui dokter untuk mengobati PCOS? segera temui dokter jika memang kalian mengalami penurunan berat badan dan mengalami kondisi siklus menstruasi yang tidak normal bukan hanya itu, seseorang dengan PCO lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2. Cek pertumbuhan bulu di bagian tubuh yang tidak biasa bahkan jika ada jerawat yang berlebihan.

Tidak ada obat untuk PCOS, tetapi gejalanya dapat diobati. Bicaralah dengan dokter umum jika Charm Girls merasa memiliki gejala PCOS.

Jika Charm Girls menderita PCOS dan kelebihan berat badan, menurunkan berat badan dan makan makanan yang sehat dan seimbang dapat membuat beberapa gejala menjadi lebih baik.

beda pco dan pcos
sel telur pcos
apa bedanya pco dan pcos
Komentar (233)
A

AR
Ayu Rahma
Baru tau
2 years ago
Balas
Ip
Irma primanita
Ok
2 years ago
Avatar Profile Image
Retno W
Jadi begitu yaa perbedaanya
2 years ago
Balas
Ip
Irma primanita
Ya
2 years ago
Ip
Irma primanita
Ya
2 years ago
Ip
Irma primanita
Ya
2 years ago
Ip
Irma primanita
Ya
2 years ago
Avatar Profile Image
Retno W
Makasih infonya cha
2 years ago
Balas
Ip
Irma primanita
Bagus
2 years ago
floating-icon