Kembali

Girl's Life

Mengenal 7 Hormon Reproduksi Wanita

Mengenal 7 Hormon Reproduksi Wanita


Sebagian dari kamu mungkin sudah paham apa itu pubertas. Pada fase ini, anak-anak akan mengalami perubahan secara fisik maupun emosional. Perubahan tersebut diatur langsung oleh beberapa hormon di dalam tubuh.

Saat pubertas, otak manusia akan melepaskan berbagai hormon reproduksi. Estrogen, progesteron, dan testosteron merupakan tiga hormon reproduksi utama pada wanita. Mereka memiliki peran penting dalam fungsi seksual dan kesuburan.

Hormon apa lagi yang terdapat dalam tubuh wanita beserta fungsinya, ya? Lalu, apa saja masalah yang bisa terjadi pada hormon reproduksi wanita? Mari simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya..

Mengenal berbagai hormon reproduksi wanita

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi di dalam tubuh yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, nafsu makan, hingga perkembangan seksual. Nah, hormon yang bertugas dalam fungsi seksual ini disebut hormon reproduksi.

Berikut merupakan hormon reproduksi pada wanita dan fungsinya.

1. Estrogen

Hormon estrogen merupakan hormon reproduksi utama pada wanita. Sebagian besar hormon ini diproduksi langsung oleh ovarium (indung telur), sedangkan sisanya dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan sel-sel lemak. 

Hormon ini penting banget dalam perkembangan reproduksi dan seksual. Pasalnya, estrogen berperan dalam proses pubertas, siklus menstruasi, kehamilan, dan bahkan menopause pada wanita. 

Oleh karena itu, jika wanita mempunyai kadar hormon estrogen yang nggak seimbang, dampak yang ditimbulkannya pun cukup besar. 

2. Progesteron

Selain estrogen, ovarium juga memproduksi hormon reproduksi lainnya yang disebut progesteron. Hormon ini memiliki beberapa fungsi dalam proses reproduksi dan kehamilan, seperti:

  • menekan produksi estrogen setelah ovulasi,
  • membantu mempertahankan lapisan rahim selama kehamilan, dan
  • menebalkan lapisan rahim untuk mempersiapkan sel telur yang telah dibuahi.

Kadar progesteron dan estrogen akan naik-turun seiring siklus haid. Jika tidak ada sel telur yang dibuahi, kadar progesteron akan turun. Lapisan rahim yang tadinya tebal pun luruh dan keluar dari Miss V dalam proses yang kita kenal sebagai menstruasi.

3. Testosteron

Beda dengan estrogen dan progesteron, hormon testosteron sebenarnya lebih banyak ditemukan dalam laki-laki. Namun, hormon ini juga dapat diproduksi oleh indung telur wanita untuk kesehatan reproduksi, vagina, dan payudara.

Selain itu, testosteron juga berperan untuk mengatur hasrat seksual dan siklus haid, serta menguatkan tulang dan otot. Bersama estrogen, testosteron mendukung proses pertumbuhan dan bahkan berpengaruh pada tingkah laku.

4. Luteinizing Hormone (LH)

LH adalah hormon yang membantu proses pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi) serta pembentukan hormon yang mendorong kehamilan. Ketidakseimbangan LH dalam tubuh bisa menjadi penyebab ketidaksuburan atau masalah menstruasi pada wanita.

Sebelum ovulasi, kadar LH seharusnya bisa meningkat dengan cepat. Akan tetapi, jika kadar LH dalam tubuh terlalu tinggi atau terlalu rendah, proses ovulasi dapat terganggu.

5. Follicle-Stimulating Hormone (FSH)

Sesuai dengan namanya, FSH adalah hormon perangsang folikel. Folikel merupakan kantong di dalam ovarium yang berisikan cairan dan sel telur yang belum matang. FSH memiliki peran penting agar sistem reproduksi bisa berjalan dengan normal.

FSH berfungsi mengatur produksi sel telur ovarium dan siklus menstruasi. Sepanjang siklus menstruasi, kadar FSH tubuh bisa terus berubah dan mencapai puncaknya tepat sebelum sel telur dilepaskan.

6. Estradiol

Estradiol juga termasuk hormon reproduksi wanita yang dihasilkan ovarium. Hormon ini membantu memelihara sistem reproduksi agar tetap sehat. Selama siklus menstruasi berlangsung, peningkatan kadar estradiol memicu pelepasan sel telur.

Nggak hanya itu, estradiol juga membuat lapisan rahim kamu jadi lebih tebal sehingga memungkinkan sel telur yang telah dibuahi untuk tinggal di sana. Sama seperti hormon lainnya, kadar estradiol juga akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia.

7. Relaksin

Hormon relaksin dihasilkan oleh oleh korpus luteum di ovarium wanita. Ketika seorang wanita hamil, plasenta juga akan melepaskan hormon tersebut. Selain mempersiapkan rahim untuk kehamilan, hormon ini juga melonggarkan otot panggul untuk persiapan persalinan.

Masalah pada hormon reproduksi wanita

Hormon-hormon reproduksi memiliki peran penting bagi tubuh wanita. Sebagai contoh, ketika kamu meninggalkan masa kanak-kanak dan mendekati masa puber, hormon ini yang akan mengatur siklus menstruasi dan memunculkan sifat-sifat kelamin sekunder seperti membesarnya pinggul dan berkembangnya payudara.

Perubahan hormon lainnya juga terjadi saat seorang wanita hamil, melahirkan, mulai menyusui, dan mencapai menopause. Tanpa kita sadari, hormon reproduksi sebetulnya nggak bekerja pada organ reproduksi aja, tapi seluruh tubuh.

Perubahan tersebut sangat wajar, Charm Girls. Pasalnya, produksi dan kadar hormon memang akan naik-turun secara alami sepanjang hidup. Namun, ketidakseimbangan hormon terkadang bisa juga menandakan gangguan yang lebih serius seperti berikut.

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS), yaitu gangguan hormon akibat kadar hormon pria yang lebih tinggi pada tubuh wanita. PCOS dapat menyebabkan siklus haid yang tidak teratur, masalah jerawat yang berlebihan, dan gangguan kesuburan.
  • Hipogonadisme, yaitu kondisi ketika kelenjar seksual nggak menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup.
  • Keguguran atau kehamilan abnormal.
  • Kehamilan kembar (memiliki anak kembar, kembar tiga, atau lebih).
  • Tumor pada ovarium.

Meski kedengarannya ngeri, kamu nggak perlu takut, Charm Girls! Gangguan hormon bisa dicegah dengan gaya hidup sehat, seperti dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga yang teratur, tidur yang cukup, dan mengelola stres dengan baik.

Jangan lupa, upayakan berat badanmu berada dalam rentang yang sehat serta jauhi kebiasaan buruk seperti merokok. Kalau kamu sering mengalami gangguan terkait haid,  jangan ragu untuk kasih tahu orang tua supaya kamu bisa periksa lebih lanjut, ya!

hormon pada wanita dan fungsinya
Komentar (185)
A

Avatar Profile Image
Fita wahyuni
Nggih
a year ago
Balas
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
Avatar Profile Image
Fita wahyuni
Maturnuwun
a year ago
Balas
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
An
Anonymous
Nggih
a year ago
Avatar Profile Image
Fita wahyuni
Gomawo
a year ago
Balas
floating-icon