Kembali

Edukasi

Mengenal apa itu PMDD, berbahaya kah?

Mengenal apa itu PMDD, berbahaya kah?


Charm Girls mungkin sudah familiar dengan PMS atau pre menstrual syndrome dan pembahasannya. Beberapa dari kalian juga mungkin sering merasakan PMS, tapi kamu pernah dengar nggak mengenai PMDD?

Premenstrual Dysphoric Disorder atau PMDD adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi pada wanita sekitar lima hingga sepuluh hari sebelum haid. PMDD memiliki gejala yang mirip dengan sindrom pramenstruasi (PMS), namun lebih berat dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Menurut National Institute of Mental Health, lebih dari lima puluh juta wanita di seluruh dunia menderita PMDD setiap bulannya. Ini adalah jumlah yang signifikan dan menunjukkan betapa serius masalah ini. PMDD adalah isu kesehatan reproduksi dan kesehatan mental yang harus diakui dan diterima sebagai bagian dari masalah kesehatan masyarakat. 

PMDD ini sifatnya lebih ekstrim dan dapat mempengaruhi fisik serta emosional bagi seseorang yang mengalaminya. PMDD memiliki gejala yang sangat berbeda dari PMS, termasuk depresi, kecemasan, emosi labil, dan masalah tidur. Ini mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas sehari-hari. PMDD sangat serius dan memerlukan perawatan dan dukungan profesional untuk membantu wanita mengatasi masalah ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas PMDD secara detail dan mengungkap cara untuk mengatasi dan mengelola gejalanya.

Apa penyebab PMDD?

PMDD adalah kondisi medis yang mempengaruhi sekitar 3-8% dari perempuan pada usia reproduksi. Kondisi ini sering terjadi sekitar 5-10 hari sebelum menstruasi dan memiliki gejala yang sangat intens dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Penyebab pastinya masih tidak diketahui, namun beberapa faktor yang dicurigai meliputi hormonal, genetik, dan lingkungan. 

Tingkat hormon seperti estrogen dan progesteron memainkan peran penting dalam menyebabkan PMDD. Gangguan serotonin, neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mood dan fungsi mental, juga dapat mempengaruhi PMDD. Risiko PMDD juga dapat meningkat pada individu dengan riwayat masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan. Selain itu, PMDD juga dapat muncul pada wanita yang memiliki riwayat keluarga yang mengidap PMDD.

Dengan demikian, PMDD merupakan kondisi yang serius dan memerlukan intervensi medis dan dukungan sosial. 

Ciri-ciri PMDD pada perempuan

Cara awal untuk menyadari jika seseorang memiliki PMDD adalah dengan tracking beberapa gejala atau ciri-cirinya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri ketika wanita mengalami PMDD:

  • Depresi
  • Kecemasan dan iritabilitas yang tinggi
  • Perubahan mood secara ekstrim
  • Insomnia atau rasa ngantuk yang berlebihan
  • Nafsu makan dan pola makan yang tidak stabil
  • Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari
  • Energi yang kurang dan sulit konsentrasi
  • Payudara nyeri
  • Perut kembung

Gejala ini biasanya mulai sekitar 1-2 minggu sebelum menstruasi dan biasanya berakhir saat menstruasi dimulai. Sekilas mungkin gejala-gejala di atas hampir mirip dengan PMS. Tetapi, bagian yang sulit dari PMDD adalah bahwa gejala ini sering sangat parah dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani hidup sehari-hari. Dalam beberapa kasus, PMDD dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan kecemasan yang berkepanjangan.

Gejala-gejala yang di atas tentu harus ada di bawah pengawasan tenaga ahli. Jika kamu merasakan ciri-ciri di atas, jangan malu dan segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater ya.

Mengatasi PMDD, bagaimana ya?

Perempuan dengan PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder) sering merasa tidak baik saat menjelang haid. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi PMDD, yaitu:

1.Latihan olahraga 

Olahraga bisa membantu meredakan stres dan mengurangi gejala PMDD seperti kelelahan, sakit kepala, dan depresi.

2.Mengatur makan 

Makan makanan yang sehat dan teratur bisa membantu memperbaiki mood dan mengurangi gejala PMDD.

3.Menjaga konsumsi kafein dan alkohol 

Konsumsi yang berlebihan dari kedua zat ini bisa memperburuk gejala PMDD. Untuk itu, mari konsumsi banyak air putih dan makanan bergizi untuk menjaga kesehatan fisik mu.

4.Terapi 

Dengan berkonsultasi atau konseling dengan psikolog, kamu bisa mendapatkan intervensi seperti psikoterapi. Terapi seperti terapi perilaku, terapi obat, atau terapi bicara bisa membantu mengatasi PMDD.

5.Obat 

Obat-obatan seperti antidepresan dan obat-obatan kontrasepsi dapat membantu mengatasi gejala PMDD. Namun, sebaiknya konsultasi dengan dokter atau psikiater sebelum memulai pengobatan.

6.Mengurangi stres 

Mengurangi stres seperti melakukan meditasi, yoga, atau berolahraga bisa membantu meredakan gejala PMDD. Hal ini penting untuk dilakukan agar menjaga stabilitas kesehatan mental bagi seseorang dengan PMDD.

7.Berbicara dengan teman atau keluarga: 

Dukungan sosial itu penting! Charm Girls, untuk membantu pemulihan PMDD. Kamu bisa sering-sering sharing atau curhat dengan orang terdekat bisa membantu meredakan beban dan memperbaiki mood.

Setiap orang berbeda dan ada beberapa hal yang bekerja untuk satu orang mungkin tidak bekerja untuk orang lain. Karena itu, sangat penting untuk bekerja bersama dengan dokter untuk menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi PMDD. Sungguh berat rasanya untuk mengalami PMDD ketika siklus haid terjadi setiap sebulan sekali. Tapi, Charm Girls tidak perlu merasakan sendirian dalam menghadapi ini. Ingat bahwa selalu ada pertolongan yang dapat membantu kondisi mu. 

PMDD adalah
Komentar (43)
A

Avatar Profile Image
Fita wahyuni
Ok
a year ago
Balas
An
Anonymous
Ok
a year ago
An
Anonymous
Ok
a year ago
An
Anonymous
Ok
a year ago
An
Anonymous
Ok
a year ago
Avatar Profile Image
Fita wahyuni
Siap
a year ago
Balas
Avatar Profile Image
Fita wahyuni
Thanks
a year ago
Balas
floating-icon