Kembali

Girl's Life

Apa Itu Klamidia? Berbahaya atau Tidak, Ya?

Apa Itu Klamidia? Berbahaya atau Tidak, Ya?


Klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi klamidia sering kali nggak menunjukkan gejala awal. Maka dari itu, banyak penderita klamidia nggak menyadari bahwa sebenarnya mereka terinfeksi.

Lantas, apa itu klamidia? Klamidia sendiri merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan komplikasi di kemudian hari. Kalau nggak ditangani, infeksi ini juga bisa mempersulit terjadinya kehamilan. Maka dari itu, pria dan wanita sama-sama dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter.

Nah, apa saja sih, penyebab infeksi klamidia serta gejalanya yang bisa dikenali? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya!

Penyebab infeksi klamidia

Klamidia adalah penyakit infeksi menular seksual yang ditularkan melalui cairan tubuh, seperti keputihan dan air mani. Seseorang bisa tertular penyakit ini melalui kontak seksual dengan orang yang sebelumnya telah terinfeksi.

Bahkan, seseorang yang telah sembuh dari infeksi klamidia juga masih bisa tertular kembali. Nah, melakukan seks tanpa kondom atau pengaman lainnya itulah yang menjadi penyebab utama penularan infeksi klamidia. 

Faktanya, klamidia lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria, sebab wanita dua kali lebih tinggi berisiko terkena infeksi menular seksual. apa bisa jadi infeksi vagina?

Berikut penyebab lebih lanjut mengapa seseorang bisa tertular klamidia.

  • Melakukan hubungan seks vaginal dan tanpa pengaman.
  • Melakukan hubungan seks oral sehingga klamidia menular dari alat kelamin ke mulut.
  • Berganti-ganti pasangan seks.
  • Memiliki riwayat klamidia atau IMS lainnya.

Klamidia merupakan penyakit infeksi yang cukup umum. Sebagai gambaran, hampir tiga juta orang di Amerika Serikat dengan rentang usia antara 14–24 tahun didiagnosis dengan penyakit ini.

Organ tubuh yang dapat tertular infeksi klamidia yaitu penis, vagina, leher rahim, anus, uretra, tenggorokan, dan mata. Jika nggak segera diatasi, infeksi klamidia bisa sangat berbahaya untuk kesehatan.

Meskipun pada dasarnya, antibiotik bisa menjadi obat untuk membersihkan klamidia. Pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter tetap menjadi cara terbaik untuk mengatasi penyakit menular ini.

Gejala utama infeksi klamidia

Penyakit klamidia sering kali nggak terdeteksi sejak awal. Inilah kenapa klamidia sering kali disebut sebagai “silent infection”. Oleh karena itu, banyak pasien yang baru melaporkan keluhannya ketika gejala yang dideritanya sudah sangat parah. 

Gejala klamidia pada wanita berbeda dengan pria. Menurut beberapa sumber, berikut adalah beberapa gejalanya yang paling umum.

1. Gejala klamidia yang paling umum pada wanita

  • Rasa sakit ketika berhubungan seksual,
  • Keputihan,
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil,
  • Keluarnya bercak darah di luar masa menstruasi,
  • Radang pada serviks (leher rahim), serta
  • Nyeri pada perut bagian bawah.

Infeksi klamidia juga bisa menyebar ke rektum tanpa menunjukkan gejala awal. Seiring waktu, akan muncul gejala berupa nyeri, keluarnya cairan, dan perdarahan di dubur. Ini merupakan tanda untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Selain di area vagina, wanita juga bisa tertular infeksi klamidia pada tenggorokan jika mereka melakukan seks oral dengan pasangan yang terinfeksi. Gejala klamidia pada tenggorokan meliputi batuk, demam, dan sakit tenggorokan parah.

Dalam beberapa kasus klamidia pada wanita, infeksi ini juga bisa menyebar lebih jauh dan menyebabkan penyakit radang panggul (PID). Gejalanya adalah:

  • Demam tinggi,
  • Mual,
  • Rasa nyeri pada panggul, serta
  • Perdarahan vagina yang tidak normal ketika haid.

2. Gejala klamidia yang paling umum pada pria

Seperti halnya pada wanita, gejala klamidia pada pria pun sulit dideteksi sejak awal. Meski begitu, di bawah ini merupakan beberapa gejala klamidia yang umumnya terjadi pada pria.

  • Rasa terbakar saat buang air kecil.
  • Keluarnya cairan kuning atau hijau dari penis.
  • Nyeri di sekitar testis.
  • Nyeri pada perut bagian bawah.
  • Nyeri di area sekitar anus.
  • Perdarahan tidak normal pada anus.

Siapa saja yang perlu periksa ke dokter?

Klamidia bisa menyerang siapa pun yang aktif secara seksual, baik heteroseksual, gay, maupun biseksual. Penularan tersebut bisa melalui seks vaginal, anal, dan oral tanpa kondom bersama pasangan yang sudah terinfeksi.

Jika kamu mengalami gejala-gejala umum seperti yang telah disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter. Kamu akan menjalani tes untuk mengetahui apakah gejala tersebut berkaitan dengan klamidia atau infeksi menular seksual lainnya.

Wanita yang aktif berhubungan seksual juga bisa memeriksakan diri ke dokter secara rutin setiap tahunnya. Hal ini guna mencegah penularan infeksi klamidia lebih luas lagi.

Klamidia merupakan satu dari banyak penyakit infeksi yang bisa menular lewat aktivitas seksual. Cara terbaik untuk mencegah infeksi ini adalah dengan memakai pengaman saat berhubungan seksual atau menghindari hubungan seksual sama sekali.

Baca Juga Disini: 

Apa itu Miom Yuk Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Cara Merawat dan Menjaga Kesehatan Vagina dengan Benar

8 Cara Mudah Agar Miss V Tetap Harum dan Bebas dari Infeksi

infeksi vagina
apa itu klamidia
gejala penyakit klamidia
infeksi klamidia
klamidia adalah penyakit
Komentar (180)
A

An
Anonymous
Wahhh
2 years ago
Balas
Avatar Profile Image
Bima Husna
infonya bermanfaat ya
2 years ago
An
Anonymous
thx ya
2 years ago
Balas
Avatar Profile Image
Bima Husna
infonya bermanfaat ya
2 years ago
SH
Siti Hamidah
Nice
2 years ago
Balas
An
Anonymous
Nice
2 years ago
Avatar Profile Image
Bima Husna
infonya bermanfaat ya
2 years ago
floating-icon